Sabtu, 17 Oktober 2015

TUNGGAL BHINNEKA IKA

TUNGGAL BHINNEKA IKA

Semboyan Bhinneka Tunggal Ika itu sudah sangat pas. Walau berbeda-beda tapi tetap (ber)satu. Bisa juga diwalik Tunggal Bhinneka Ika, walau satu tapi sebetulnya ada keberagaman dan perbedaan. Bersatu tak harus sama. Contoh yang paling nyata adalah sambel terasi. Lombok yang pedes, garem yang asin dan terasi yang beraroma udang, diulek dadi sambel yang nyamleng. Asinnya masih terasa, pedesnya amat nyata dan rasa terasinya masih bisa dideteksi, ini terasi dari Juwana, Lasem atau Cirebon.




Jadi jangan coba-coba melawan hukum alam dengan mengatakan bahwa demi kekompakan kelompok, Pak Garem (Bupati) yang naik kendaraan partai Asin, kudu full of rasa asin, lombok (rakyat) harus di bai'at agar ikut jadi asin dan terasi (para punggawa) ndak buleh berkhianat, kudu asin juga. Bareng pas digabung rasa sambel-e malah bikin muntah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar