Sabtu, 17 Oktober 2015

Menyembah Black Box ?



MENYEMBAH BLACK BOX ?

Adalah satu situs nakal, dibuat oleh pengadu domba. Isinya memuat testimoni mantan muslim yang pindah fakultas eh agama. Katanya : "Saya kapok jadi muslim. Katanya nyembah Allah lalu melarang menyembah patung. Jebul mereka sendiri nyembah BLACK BOX."

Jaman dulu, waktu penaklukan Kota Mekah dari tangan kaum kafir, Bilal sahabat Rasulullah yang di dhapuk jadi tukang adzan, naik ke atas Ka'Bah. Berdiri tegak lalu melantunkan panggilan untuk sholat. Mana ada sesembahan malah nggo incik-incik, ditumpaki lan diinjak-injak. Mana ada Gusti Allah buat bidang pijakan ? Kuwalat to, Oom.



Jadi, Ka'bah itu adalah pusat orientasi dan ruang pertemuan. Gusti Allah ndak butuh tempat, manusia lah yang perlu tempat untuk curhat kepada Tuhannya. Mirip nek seorang pemuda kasmaran nelpon kekasihnya lewat HP. Betapa dia berbisik mesra pada HP jadulnya yang berbentuk kotak dan berwarna hitam. Malahan sok2 ditambahi ngomong : "Mmmmuuahhh.."

Sebagai pusat orientasi (direction, kiblat), seluruh wong sak ndunya nek lagi sholat, angger dipotret seka satelit, akan terlihat keren. Mereka menghadap ke satu titik. Wong wong islam di negara Cina, Negro di Afrika, Bule di Eropa, Melayu di Ranah Minang dan India di Mumbay, mereka menghadap ke titik yang sama yang sama. Njuk karena bumi itu bulet, siang dan malam bergiliran sesuai dengan garis bujur, maka yang sholatpun sambung menyambung. Dalem 24 jam nonstop, di setiap belahan dunia, pasti ada yang sedang masuk waktu sholat alias ada sohib yang sedang sholat. Tidak hanya yang hidup, wong matipun juga kompak menghadap kiblat. Cungkup kuburan Islam di seluruh dunia juga diatur arahnya. Yaitu dibuat sedemikian rupa, sehingga nek mayitnya dibaringkan miring ke kanan, wajahnya akan menghadap ke arah The Black Box.

Oh, iya. Gusti Allah itu sak betulnya amat dekat dengan kita. Kitalah yang menjauhiNya dengan berlaku ndableg. Jadi, panggilan adzan via pengeras suara bukan karena Gusti Allah itu budeg atau jauh kayak guyonnya Mbah Gus Dur. Njuk muslim itu ndak akrab kayak sohib umat lain yang memanggil Tuhannya dengan sapaan akrab BAPAK atawa OOM. Itu panggilan via lodspeker adalah bagi orang di sekitar masjid nyang rumahnya agak jauuh agar mafhum, atawa yang lagi gelisah karena Boss-nya ngecuprus terus, sulit diinterupsi, pedehel sudah mangslup wektu sholat. 

Muslim yang lagi dilibas kegiatan duniawi perlu diingatken untuk  me-re-relaksasi-kan otot, saraf, pikiran dan nyawa yang kemrungsung. Sholat itu adalah istirahatnya jiwa, kata Pak Ustadz yang menukil dari kitab tafsir Al Qur’an.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar