Sabtu, 17 Oktober 2015

Jamaah Terjeba'iyah



JAMAAH TERJEBA'IYAH

Para penggemar fanatik, memuja tokoh idolanya bak dewa. Ketika idola ngentut dan bauu lagi, penggemar tetap memuji : "Itulah orang yang konsisten dengan pola hidup sehat. Kentut itu bila tak dibuang akan jadi penyakit. Persetan dengan segala tetek bengek kesopanan. Kesehatan adalah sopan santun tersopan. Manusia keple hanya akan bikin repot dan itu sama sekali tak sopan." Pemuja idola kehilangan akal sehat dan obyektifitasnya.

Sebaliknya, HATERS (penyengit/pembenci), selalu melihat seseorang dari sisi buruknya. Ketika satu tokoh berbuat baik, menyantuni nara pidana, Haters bilang : " Hoooy, maumu apa ? Mau nyicil kampanye ? Pemilu masih jauh, bayar dulu dong utangmu. Belagu kaya dermawan, padahal otakmu penuh kekejaman pelanggaran HAM." Haters juga kehilangan akal sehat dan obyektifitasnya.

Betapa pandainya Iblis memasang perangkap dual trap. Baik para pemuja maupun para pembenci tak luput dari tipu daya. Mengapa sedemikian mudahnya kita, sing jare wis mangan sekolah, terpecundangi ? Juga yang konon telah berpengalaman atas seluk beluk dunia, yang demen memasang foto selfie-nya ber-back ground-kan tempat2 ternama di seantero dunia, sedemikian naifnya ?

Pikiren dewe-dewe, Kang !
Nyong sing mbok kon nerangke nang kene ?
Gah men !



Rika siki tek omongi, yak ? Nang kampunge nyong, Puraketa, IDOLA kuwe, artine IRUNGE NJENDHOL RUPANE ALA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar