Minggu, 18 Oktober 2015

Seniman Jenius, amat Jenius

SENIMAN JENIUS yang amat Jenius


Seorang bencong yang babar blas ora menarik, ngamen pake alat musik icik-icik : "Aaaku tak mauu, jikalaoo aku dimaduuu... Pulangkan sajaaa kerumah orang tuaaakuuu.. Baru sajaa minta jatah eeh suda mauu njajan lagee eh sudah mauuu njajan lagee "



Sopir angkot nyeletuk : “Oalah, Mbaaak eh Maaas, njukkk suami manaaa yang tak mau tak memadumu. Mosok pengin mangan apem sing bunder empuk, kok ning meja makan, mben ndina anane bolang-baling sing gede tur dawaa. Gosong lagii !”

Maka dalam musical show itu, terjadilah dialog interaktif antara Sang Diva dengan penonton : “Eeeh, Oom Gantheng, Saya ini bebas kok ! You mo panggil ikke Mbak, ya boleee, Mas, ya boleh, Pak Dheee sekalipuuun, ya bolee. Mana Oom, sedekahnya serebuu ajjah !”

Penonton tertawa riuh, semuanya, tak terkecuali,  memberikan standing applaus . Makelum, ini show jalanan without any chair. Seorang mahasiswa yang terkekeh-kekeh tak tahan mendapat gempuran humor, lalu tak sadar, tangannya memukul geger Sang Diva. Lagi-lagi direspos dengan amat gila : “ Maaas, mas imut sayaang, jangan pegang-pegang dong ! Kita kan belum resmiii..”

Penonton makin bersorak-sorai. Ini show komplit, ada music ada tarian dan humornya. Tak seorangpun prutes atas ketidak-logisan syair lagu ndangdut itu. Mereka malah mesam-mesem menikmati hiburan lucu. Ini bukan soal seni musik, bukan soal vibrasi, apalagi pitch control. Ini adalah penampilan yang amat jenius, mengesankan dan amat menghibur.

Beragama dengan kemplu-ly

BERAGAMA DENGAN KEMPLU-LY

Seorang pencuri mau beraksi. Bingung mau menyatroni rumah A atau rumah B. lalu dia sholat istikaharah, sholat mohon petunjuk Tuhan. Kira2 Tuhan merestui rumah mana yang akan dirampok.

Seorang pemudi yang sudah dilamar sama calon suami, tiba2 tertarik pria lain. Bingung mau menuruti episode petualangan hati atau memilih romantisme kesetiaan. Lalu dia melakukan sholat istikharah, mohon petunjuk Tuhan, baiknya memilih selingkuhan atau konsisten pada janji setianya.

Seorang paslon Bupati bingung memilih kendaraan pulitiknya, mau Partai Padi, Partai Jagung, Partai Ketela atau Kolaborasi Partai Palawija ? Masing-masing kendaraan pasang tarip yang hampir sama,  basis pendukungnya juga tak beda jauh. Lalu dia sholat istikharah, baiknya nyogok partai yang mana, ya ?




Perkara-perkara yang sudah jelas menjadi kabur, lalu akal menjadi kemplu, manakala hati terbuai bisikan setan lalu digubet hardaning nepsu.
Agama dijadikan pembenar,
Tuhan dianggep sampling polling.

Kemustahilan RPI2JM

KEMUSTAHILAN RPI2JM

Bingung gua membaca Buku Pedoman Penyusunan RPI2JM (Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah) Bidang Cipta Karya Kementrian Pekerjaan Umum. Aneh bin ajaib. Ada sesuatu yang hilang. Setelah RTRW Kabupaten susah-susah dijinggleng pada kawasan strategisnya, kok langsung bisa bikin program tahunan yang amat detil volumenya dengan mengambil dari indikasi program yang ada di RTRW 20 tahunan yang masih amat konsepsual ?

Lalu ditambahi inventarisasi program2 infrastruktur comotan dari buku Strategi Sanitasi Kabupaten, ambil lagi dari Rencana Induk Sistem Penydiaan air Minum, ditambahi lagi dari beberapa program lain yang sama sekali tak kontekstual dengan pengembangan kawasan strategis. Jadilah, sepiring sarapan, embuh itu bisa disebut Ramesan, Nasi Padang atawa Bubur Ayam apa Lonthong Pecel ?
Wong Kementrian, yang jualan program ini,  dengan pedenya menamainya sebagai Hidangan Terpadu Program Ke Cipta-Karya an.




Mosok dari RTRW 20 tahun langsung bisa bisa JUMPING ke program tahunan, Lha mana cerita Skenario Pengembangan Ruang 5 tahunan pada kawasan strategis yang dicuplik dari RTRW 20 tahun itu ? Gimana rekaman cerita kondisi kawasan strategis yang sudah dipilih demi nuruti buku pedoman itu, pada kondisi 5 tahun yang silammm ? Bagaimana keadaannya sekarang ? Seperti apa kecenderungan perkembangan area terbangunnya 5 tahun lagi ? Njuk tanpa melalui secuilpun  analisis, porkasting, kira-kira bin entha-entha, bagaimana (skenario) kondisi 5 tahun ke depan mau diduga bentuknya njuk mau diarahkan kemana, Dul ?

Mau gampangan monat-manut kecenderungan pertumbuhan ruang yang terjadi tapi bisa melenceng ? Apa mau meng-intervensinya agar kembali ke Khittah Rencana Tata Ruang ?
Mau pasrah sumarah sama maunya investor hitam yang mburu enaknya saja, apa mau menggunaken diselipin ngelmu perencanaan ruang ?
Mo bikin Planning by Tendency apa Planning by Intervention ?

Lha buat mewujudkan skenario perkembangan ruang itu, kira2 dibutuhken perangkat pengaturan ruang yang kayak apa ? Bikin Rencana Detil ? Mendorong pertumbuhan ruang dengan berbagai kemudahan ? Menghalangi pertumbuhan dengan pengaturan zoning plan ? Dengan ketatnya persyaratan perijinan buat mengatur secara ketat ? Menciptaken insentif dan dis-insentif dalam penggunaan ruang ?
Maka jadilah Program I : Pengaturan dan Pengembangan Ruang (Spatial Development Action plan).

Selain itu, perlu dialokasikan infrastruktur apa untuk mendorong pertumbuhan dan pengembangan ruang ? Isinya, entah cumak ngrehab infrastruktur, mau peningkatan infrastruktur apa mau mbangun baru.
Maka jadilah Program II : Infrastruktur (Infrastructure Development Action Plan).


Kelembagaannya siapkah ? Perlu kursus buat staff, menambah personil, merekrut tenaga ahli, menambah peralatan ?
Maka jadilah Program III : Peningkatan Kinerja SKPD (Local Institutional Development Action Plan).

Bareng dihitung, ternyata buat melaksanaken Program I, II dan III kok duitnya cukup kagak. Maka perlu editing, untuk bikin prioritas. Mbangun yang amat vital saja. Bila toh misih juga cumpen, apa solusinya ?  Apa kudu ngutang, menggenjot PAD, penghematan, bikin intensifikasi dan ekstensifikasi PAD dll ?
Maka jadilah Program IV : Peningkatan Keuangan Daerah (Revenue Improvement Action Plan).

Njuk kegiatan tahunan yang ada di tiap program tadi, dari I, II, III sampek IV, dimangslupken ke dalam tabel kumpulan kegiatan.. Maka jadilah Nasi rames yang lezat dan pas rasanya. Itulah baruu yang dinamaken, Rencana (Terpadu) Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah.

RPI2JM itu bukan sekedar short cut, indeks, list, shopping list, kumpulan dan comotan dari beberapa buku studi, oblok-oblok berbahan baku daftar proyek dari beberapa buku, tapi merupaken hasil sinkronisasi ?
Iya, kan ?

(posting ini mungkin tak salah, hanya tempatnya tak tepat. Mosok blog buat guyonan terselundupi tulisan ruwet)

Demi Masa

WAL 'ASHR

Wal'ashr
Inna l-insaana lafii khusr
Illaalladziina aamanuu wa'amiluu shshaalihaati
watawaasaw bilhaqqi watawaasaw bishshabr



demi waktu ashar yang teramat singkat,
demi detik-detik menjelang senja,
demi matahari yang meredup
semua jiwa berkemas pulang.

apa perolehan sehari ini ?
pedagang menghitung laba,
petani telah merawat padinya.

sungguh kebanyakan manusia dalam kondisi terus menerus merugi.
kecuali mereka yang menjaga hatinya tetap bersama Tuhannya.
senantiasa setia dalam perbuatan baik,

mereka saling berwasiat dalam kebenaran
mereka saling berwasiat dalam kesabaran

Rakyat adalah investor tulen

RAKYAT = INVESTOR TULEN

Di daerah, investor datang sebagai orang kaya. Padahal duitnya pinjaman dari bank. Mereka belum tentu orang kaya, apalagi orang baik, apalagi harapan bagi bergantungnya hajat hidup rakyat.

Sebaliknya penduduk asli yang jelas-jelas punya modal berupa asset tanah, punya peran menjaga keamanan lingkungan yg kondusif buat usaha dagang, dianggep bukan investor. Bupati mundhuk2 hormat menjilat terhadap investor, orang luar yg nggak jelas identitas dan niat baiknya.



Sebaliknya terhadap penduduk lokal yg sudah memilihnya dalam Pilkada, warganya sendiri, malah dipandang sebelah mata.Mereka kerapkali disuruh mingggir manakala adan investasi gede (utangan bank) mau masuk ke suatu daerah.

(mengko nek kuwalat njuk pece tenan, piye jal ?)

DI DALEM TUBUH YANG SIHAT ADA JIWA YANG EDIAAN

DI DALEM TUBUH YANG SIHAT ADA JIWA YANG EDIAAN

Survai membuktikan bahwa orang2 edan, yang tidak waras otaknya, tubuh fisiknya amat sehat. Hambok makanannya sisa2 yang tak higienis dia tetep sehat. Tidur di emperan toko, tak kenal masuk angin. Konon, hal ini karena mereka sudah mampu membebaskan diri dari sumber segala penderitaan yaitu ; pikiran resah, keinginan neka2 dan kuciwa akibat angen2 yang ora kelakon lan liaya-liyane.
.



Mangkanya dapat dibuat kesimpulan dan hikmah bagi para pembaca yang tubuhnya lemah, kurang sehat dan sakit2en, tapi ingin sehat kembali. Mari bersigra membebaskan pikiran dari segala macem beban. 
Bebas.. bas. Full merdeka . ka, kayak orang edan.
 Ditanggung you bakalan sehat secara fisik.

(selamat mencoba ? Kenapa ragu-ragu ?)

ENDI SUNGUKUUU !

ENDI SUNGUKUUU !
(mana tandukku !)

Konon, kata sohibul hikayat, jaman dulu ayam jantan bertanduk (punya sungu). Keren sekali. Udah punya tanduk masih ada bonus jalu. Sementara kambing tidak bertanduk, cuma berjenggot. Satu saat Pak Kambing mau kondangan. Agar tampil beda dan berwibawa, dia meminjam tanduk milik Pak Jago. Janjinya, 2 hari lagi (sesuk emben) akan dikembalikan.

Tapi sudah sekian hari usai kondangan, tanduk belum juga dikembalikan. Tiap pagi buta, Pak jago bertandang ke rumah Pak Kambing untuk meminta kembali tanduknya. Dia berteriak : ENDI SUNGUKUUUU..! Pak kambing yang sudah merasa keren memakai tanduk ogah mengembalikannya. Dia selalu ber-semaya : SUK EMBEEEEN ..!





Acara tagih menagih dan pem-blenja-nan janji masih berlangsung sampai saat ini. Simaklah tiap pagi ayam jago masih saja berkokok : "ENDI SUNGUKUUUU..!" Dan kambing masih saja mengelak : "SUK EMBEEEEN..!"

Marhaban Ya Banjiiir

MARHABAN YA BANJIIR.

Banjir segera melanda kota-kota besar. Tak terkecuali Jakarta. Kota yang warganya ada yang menjabat Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Kehutanan, Menteri Lingkungan Hidup, Menteri Keuangan. Kota Jakarta juga menjadi lokasi pusat pemerintah negara dengan presiden jempolan. Orang2 pinter di bidang pengatasan banjir juga berjibun di kota itu. Ada yang menjadi dosen, ada yang menjadi konsultan teknis ada yang jadi penyanyi ndangdut

Ibukota yang punya Gubernur berkaliber internasional, dengan APBD Provinsi DKI Jakarta yang jauuuh lebih besar bila dibandingkan dengan Kab Brebes.  Tapi tetap saja Jakarta dilanda banjir.




Aku jadi ingat pertanyaan lugu Pak Sechapi, staf Cabang Dinas Cipta Karya Pekalongan Barat : "Jakarta ko bisane bisa banjir ya, pak ? Kan menteri2nya ngumpul disana ya ?."

Silahken para ahli pengairan, flood control, ahli lingkungan, ahli kehutanan, pakar mangsalah DAS berunding, seminar, rapat dan lainnya. Penduduk, yang bukan pakar, bisa berpartisipasi dengan cara siap-siap ngungsi, bikin rakit, beli pelampung dll.

Kario slemet dewe-dewe, ya Cah ?

Sabtu, 17 Oktober 2015

NAMA versus MAKNA

NAMA versus MAKNA

Seseorang berkata pada rekan2nya : "Demi persatuan dan kesatuan, mari kita buat wadah berupa Organisasi Anu, dengan nama Anu yang menampung perjuangan para sedherek yang satu visi." Maka yang dilakukan orang itu, bukanlah menyatukan tapi malah memecah belah.

Peristiwa yang sama diulang oleh kaum muslim cendekia : "Demi menciptakan Islam yang rahmatan lil alami, mari kita ciptakan Islam bukan yang a la Lebanon, bukan pula model seperti di Suriah, Mesir dll. Mari kita gagas Islam yang anu, anu, anu, anu.. dengan nama Islam Nusantara."



Tahukan para sayidina dan sayidati yang mulia, bahwa " Islam yang anu, anu, anu" adalah daftar agenda dari kelompok tertentu dan "bukan Islam a la Lebanon, Suriah, Mesir dll" adalah daftar sekat-sekat yang telah berhasil dihipnotiskan p,  kriminal. Makna Islam di Indonesia akan dibuat mulur mungkret, berdialektika dan berujung pada penciptaan sekat baru (tempurung baru) yang bernama Islam Nusantara.

Berbarengan dengan munculnya Islam Nusantara, ter-otomatis akan muncul pula Islam Non Nusantara. Akan terwujud pula "kelompok kita" dan "kelompok mereka", "golongan kita" dan "golongan mereka", lalu bisa jadi akan ter-inventarisir daftar "kawan " dan "lawan". Sekat2 itu akan men-devide et empera-kan Islam, akan makin "men-ndeso-kan Islam dan hanya akan menjadikan Islam sebagai rahmatan lil kawasan ndeso dan rahmatan lil kelompok tertentu.

Sekat2 itu bahkan akan mengkerdilkan makna keluasan dan ke-universal-an Islam. Membuat rakyat Indonesia lepas dari Semesta Islam, mengkeret menjadi komunitas lokal, menyendiri, terpisah lalu jadi bulan2an kawanan serigala.

Wong jaree, you Mister Cerdik Cendekia, ente mo bikin Islam yang lil alami. Ndak usah dibikin, wong sudah lamaa banget diturunken kepada Rasulullah Muhammad SAW, empat belas abad yang laluuu. Ulangi ! EMPRAAAT (sembari idune nyiprat) belas abad yang silammm (sekarang cangkemnya mingkem). Alami ki ya sak jagad erat-erat. Nggo wong kabeh bangsa, cocog bagi wong sak ndunya sing jumlahe ping seket buntet. Ora sang kuplekan Nusantara, po neh ming sak kuplekan Ormas Islam X, po neh ming sak Kelompok Anu  po neh ... po neh ... po neh ...

(Hooy, Oom .. Nglilir, Oom ! Jagade wis padhang, kanah mangkat aring masjid. Solat subuh ! Wis ditunggu Jamaah Islam lil alami, dudu Islam lit Turonan Bae!)

KAWRUH RETORIKA

KAWRUH RETORIKA

"Aku tak butuh surga. Aku hanya butuh Allah. Karena kalau aku hanya butuh surga, mungkin aku akan diberiNya surga, tapi disana tak akan kujumpai Allah. Tapi kalau aku butuh lalu dekat dengan Allah, mosok aku akan disuruhNya indekos di neraka ?"

"Aku tetep butuh surga. Jangankan surga yang dahsyat, hambok sandal jepit bodholpun kalau itu pemberian Allah, Sang Maha Kekasih, maka nilainya melebihi mutu manikam atawa batu akik terhebat didunia. Jangan lihat barangnya, tapi sadarilah siapa pemberinya."

"Aku tak perlu sholat yang hanya 5 waktu. Tak juga bila ditambahi sholat nafil sampai ratusan rekaat. Sholatku lebih dahsyat daripada sekedar ulah sarengat, ibadahku setiap detik, tasbihku tak terbilang di setiap helaan nafas."

"Barangsiapa diberiNya kesempatan melakukan sholat, walau hanya dua rekaat, maka nilainya lebih tinggi daripada dunia seisinya. Bahkan sholat yang hanya dua rekaat, yang dilakukan oleh badan ketika lelah, ketika pikiran lagi enggan, ketika hati sedang gulana, adalah lebih berat daripada sholat level khakikot setiap detik yang dapat dilakukan sinambi ngantuk leyeh-leyeh."



(para sedherek sekalian, rasah kakehan retorika, aja ngudi kawruh teori thok, mengko ndak malah kemplu. Beribadahlah sekuatmu, semampumu, sebaik mungkin menurut ilmumu. Kalaupun belum sempurna, kiranya Allah yang berkenan menyempurnakannya. Ning jolali sing rajin ngaji, takon marang Bapa Guru, ben pahaam).

TUNGGAL BHINNEKA IKA

TUNGGAL BHINNEKA IKA

Semboyan Bhinneka Tunggal Ika itu sudah sangat pas. Walau berbeda-beda tapi tetap (ber)satu. Bisa juga diwalik Tunggal Bhinneka Ika, walau satu tapi sebetulnya ada keberagaman dan perbedaan. Bersatu tak harus sama. Contoh yang paling nyata adalah sambel terasi. Lombok yang pedes, garem yang asin dan terasi yang beraroma udang, diulek dadi sambel yang nyamleng. Asinnya masih terasa, pedesnya amat nyata dan rasa terasinya masih bisa dideteksi, ini terasi dari Juwana, Lasem atau Cirebon.




Jadi jangan coba-coba melawan hukum alam dengan mengatakan bahwa demi kekompakan kelompok, Pak Garem (Bupati) yang naik kendaraan partai Asin, kudu full of rasa asin, lombok (rakyat) harus di bai'at agar ikut jadi asin dan terasi (para punggawa) ndak buleh berkhianat, kudu asin juga. Bareng pas digabung rasa sambel-e malah bikin muntah.

Ranting dan Pokok

MANA RANTING MANA POKOK

Konsep Revolusi Mental mulai dipertanyakan. Dulu, kita pernah punya konsep "Pembangunan Manusia Seutuhnya" yang dibarengi dengan P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila). Hasilnya sami mawon. Politikus yang nggak jelas jenis kelaminnya, Bu M malah melempar wacana penghapusan pelajaran agama dari kurikulum pendidikan. Katanya : "Pelajaran agama hanya menghasilkan koruptor, seperti di Indonesia, India dan Saudi Arabia. Negara maju sudah lama menghapus pelajaran agama dari kurikulum pendidikan mereka."

Keamanan dan ketertiban masyarakat adalah buah dari penegakan hukum yang adil dan tegas. Kita semua, ya kita semua termangsuk Kejaksaan, Kepolisian dan Kehakiman, kudu menganjurken kebaikan dan mencegah keburukan. Bila ada penjual miras mengecerkan minuman oplosan, harus segera dibeslah. Bila ada tempat karaoke malah memberikan layanan menu ihik-ihik, kudu ditutup. Pengedar narkoba, penjilat di kantor pemerintah dan swasta, pedagang curang, pemborong nakal, pembuat bakmi berformalin, sami mawon, mesti ditindak. Ndak usah takut dikira sebagai anggota FPI. Kepada para sedherek yang masih baek, hendaknya terus diberiken contoh perbuatan baik dan motivasi untuk terus jadi wong apik.



Dalem istilah populer, konsep itu sekaligus langkah operasionalnya disebut AMR MAKRUF NAHI MUNGKAR. Jangan terjebak pada masalah ranting kayak Revolusi Mental, P4 dan Konsep Pembangunan Manusia Seutuhnya. Amr makruf nahi mungkar itulah yang pertama dan utama kudu diterapkan untuk membersihken internal kita dari para bedebah. Selama ini mereka hidup aman karena mendapat suaka margasatwa disana, lalu ngingu para penjahat sebagai ATM hidup.

Kata Oom Ainun Najib : "Orang-orang barat itu bukannya berjiwa tertib, tapi mereka jirih banget. Takut sama sangsi hukum yang tegas. Ijik luwih kendel wong Medura, Cak !"

Makna sebuah Gelar

MAKNA SEBUAH GELAR

"Sampeyan wis lulus kuliah to, Nak ?"
"Inggih, Oom Dono."
"Njuk gelarmu apa ?
"SAg, Oom. Nami kulo sakpunika menawi dipun serat dados Bambang SAg."
"SAg iku tegese apa, Nak ? Sarjana Alam Ghoib ? Kae adikmu, sing jenenge Kuncoro ya gek wae lulus seka FISIP, Fakultas Ilmu Santhet dan Ilmu Pelet."

DAGING SAPI STORY

DAGING SAPI SETORI

Daging-e laka, nang ngendi pasar ko ora nana. Ari ana ya regane selangit. Ada kartel daging sapi. Ada mafia daging sapi. Pemerintah tidak becus. Peternak lokal kurang profesional. Ini bisa mengancam kondisi gizi rakyat, terutama anak-anak yang sedang ber-tumbuh kembang.



Wis mangan iwak laut bae, kita kaya ikan laut. Ikan laut murah, ning solar nggo BBM kapal tetep larang. Wis ganti lawuh tempe tahu. Tapi kedele-nya impor dari Amerika. Yaa, padha bae, owh. Pimen rika Uum, ampun ah !

Rakyat kecil memang cerewet. Berbeda dengan kaum berduit, harga berapapun dibayar without any cangkeman.

Setelah rakyat capek berdebat, lapar, mereka lalu mangan sak anane, njuk ngantuk. Di saat semua turu ngleker, para politisi mengadakan deal dengan pengusaha untuk melakukan impor daging. Pesaing berat yaitu PKS sudah masuk bui. kini saatnya partaiku meraup untung dari impor sapi.

Ternyata, rakyat sare (glangsaran kaya kere) sampek lamaa sekali, ratusan tahun, kayak Ashabul Kahfi. Saat mereka terbangun, jaman sudah berganti. Raja Kafir telah lama mangkat diganti seorang Pesinden. Haa, Pesinden ? Iyaa ! Pesindeen ! Kayak kamu, sayang ?! Pesinden, hasil pemilu berdasarken pilihan rakyat yang harga suara sak gundulnya bernilai 50 ribuan rupiah. Sekarang jaman yang trully reja, daging tak lagi langka. Rakyat merasa bergumbira. Hilang duka lara dan nestapa. Di meja sudah ada hidangan daging sapi. Soto penuh Mono Sodium Glutamat zat kimia penyebab kangker, nasi bungkus rendang full of colesterol, bakso ber-formaline dan terik thethelan dimasak bumbu alot afkiran dari rumah makan.

(dari jauh terdengar anak2 TK lagi belajar bernyanyi disebuah gedung besaaar yang atapnya mirip sayap kupu-kupu tapi cembung : "Disini senang, disitu senang, dimana-mana hatiku senang, disini senang ...disitu senang siapapun jua ikut senang, Lalalalaa lala, lalalalaaa lala, lalalalaa lala, lalalalaaaaa"


DIBANTU JIN DARI DUNIA GHOIB

DIBANTU JIN DARI DUNIA GHOIBbekk

Jaman dulu ada pemimpin yang berkampanye dengan cara pidato nggedebus. Dia membawa kanca2-nya yang ber-koar2 agar tampak amat pupuler. Dalem komik remaja jadul, bangsanya komik Bolong Jilu karangan Sopoiku, ada cara unik menggaet cewek. Si cowok menyewa orang buat purak2 menggarong seorang cewek pujaan hatinya. Lalu muncullah si cowok untuk menolong. Sang jagoan berduel melawan penjahat psikopat dan menang. Njuk si cewek kenalan dengan pahlawan palsu lalu lama-lama pacaran, lamaran dan nikahlah Sang Putri dengan Pangeran Impian. Setelah lama hidup bersama, baru ketahuan bahwa sang jagoan ternyata seorang pendobol-kuro. Tapi mo gimana lagi, si cewek sudah kadung terbohongi dan terbolongi.



Jaman sekarang, bila ada calon pemimpin mau ndaptar audisi jadi TKI 5 tahunan, dia menyewa pasukan netizen yang rame2 mendukungnya liwat dunia gaib. Satu netizen bisa punya beberapa akun, lalu rame2 mendukung lewat komen, posting dan situs. Kesannya, the whole silent community jebul menyukainya. Ndak cumak itu, misih ada Pasukan Khusus Jin Pitenah. Tugasnya bikin koran yang seolah mendzolimi calon itu biar tampak kasihan, lalu rakyat yang merasa mesaknya memilihnya..

Tapi kaluk you semua berkenan pakek akal sehat, coba amatilah baek-baek. Baik calon pemimpin itu maupun pendukungnya, rata2 pakai logika miring. Bisa mencela pendahulunya, membunuh karakter kompetitornya, mem-bajingan-kan orang lain biar dia tampak keren, menggeber habis kehebatannya, bahwa dia rela makan thiwul dst. Persis taktik si cowok jadul yang purak2 jadi pahlawan dalem rangka menggaet cewek manis ning goblog.

Yaa Allah, aku berlindung bersama-Mu dari siksa kubur dan dari siksa api neraka dan dari fitnah kehidupan dan kematian dan dari fitnah Al Masihid Dajjal

Proses vs Hatsil

PROSES vs HATSIL

Boleh saja menganggap masyarakat sebagai anak nakal yang pelu dijewer. Tapi Bapak yang cerdas, akan membuat langkah yg lebih taktis. Bikin kontrak kesepakatan dengan anak (masyarakat). Semacam gentleman agreement.



Potensi dan masalah disepahamkan, harapan dan kecemasan disusun bersama, lalu tugas dan kewajiban masing2 pihak disepakati secara partisipatip. Bahkan, sanksi atas pelanggaran disusun bersama secara dialogis. Kedua belah pihak duduk secara egaliter dan menyepakati gentleman agreement yang dibuat dengan akal sehat.

Nhaa, nantiii.. bila ada pihak yg melanggar kesepakatan, entah itu anak, entah itu Bapak, maka pihak yg bersalah akan dengan suka rela  menerapkan sanksi atas dirinya sendiri.

Begitu seharusnya kerja birokrat cerdas.

Ooo cumak Wayaang

Ooo, cumak wayaaang !

Jangan terpana trengginasnya selembar wayang,
Itukan, yahudnya sabetan Sang Dalang Setan.

Jangan ikut malu melihat Sang Prabu begitu pandir,
boleh jadi, inilah lakon pengalihan perhatian.

Jangan gampang tresna pada tokoh tanpa cela,
lalu kau lantunkan sanjungan puji dan puja.
Waspadailah, kisah pengkhianatan sedang digelar teramat vulgar.

Terorism or Toler (-ansi) Ism for Papua ?

TERORISM or TOLER(-ansi) ISM for PAPUA ?

Sebuah truck bak bermuatan TOLER (selang) pelastik disetop 2 orang penunut. Maka naiklah orang pertama sambil sikutnya menyadhuk orang kedua. Setelah krengkangan sak rekaat, maka orang kedua dengan tertatih akhirnya bisa naik dan nunut truck itu.

Diatas tumpukan TOLER-ansi yang kentul2, orang pertama gede dhuwur dan keker, nyengkiwing kerah baju orang pertama. Semburnya : "You saya beri hak duduk diatas mobil nunutan yang bukan milikku ini, dengan syarat2 tertentu. Pertama you umumkan pada setiap pembaca posting ini, bahwa saya ini orang yang baik hati, taat beragama dan santun, Yang kedua, you harus berikan cincin akik kecubung pengasihanmu, tanpa syarat. Yang ketiga masalah diantara kita kudu diselesaikan secara duel. Kalau tidak mau silahkan hengkang dari truck nunutan yang bukan milikku ini."



Begitulah sikap otoriter orang pertama. Dia lupa bahwa saat itu pantatnya terasa nyaman karna menduduki empuknya tumpukan TOLER-ansi. Bahwa selang pelastik TOLER-ansi yang sak pethuthuk itu, gunanya buat menyalurkan air kesejukan permakluman beda aspirasi, juga buat memadamkan api amarah egoisme.

Papua butuh rohaniawan yang cerdas secara spiritual. Kalimat terakhir ini merupakan berita baik buat para Da'i, para Misionaris, para Ruhaniawan semua agama, untuk berlomba menampilkan akhlak terbaik di bumi Cenderawasih.

Waspadalah

WASPADALAH .. WASPADALAH

Seorang selebriti menapaki panggung pertunjukan. Gemerlap lampu blitz tanpa henti, tepukan kekaguman membahana. Wajahnya semakin cantik dibalut make up. Pakaiannya dirancang khusus demi mempertontonkan kemolekan auratnya. Makin malam keseronokan Majelis Lalai makin menggila.



Tanpa pernah masuk dalam alam pikiran Sang Primadona, disana, di bawah lantai panggung, di bawahnya lagi, hanya 2 meter di bawah permukaan tanah ada alam tanpa panggung sandiwara. Proyek pembuatan rumah abadinya sedang dikebut. Entah sebuah istana ketenteramkah, atau penjara gelap penuh tangis penyesalan.

Bersamaan dengan itu, di seluruh penjuru dunia, di kedalaman 2 meter di bawah permukaan tanah, kesibukan detik demi detik terus berlangsung. Proyek kediaman kita semua juga sedang dilembur. Arsitek, konstruktor, kontraktor, tukangnya, landscaper, leveransir materaialnya, owner bahkan usernya adalah kita semua.

Waspadalah ! Berwaspadalah.

Paparan Akbar



PAPARAN AKBAR

Para tenaga ahli, para pejabat, Pak Guru, Bu Guru, Dosen, Petugas lapangan, tentu akrab dengan kata PAPARAN atau sering juga disebut EKSPOSE. Paparan adalah penjelasan tentang suatu rencana kerja, atawa kondisi tertentu, dilakukan secara verbal atau menggunakan berbagai media sebagai alat bantu. Bisa berupa gambar, bagan, tulisan, pakai slide power point, model, testimoni, pendapat para pakar dst. Paparan dilakukan dalam ruangan dengan audience yang terbatas. Paparan akbar di lapangan dengan hadirin sak lapangan bal-balan dilakuken saat kampanye.

Tahukah para sohib minulya, bahwa saat ini di Endonesah sedang ada PAPARAN AKBAR. Temanya tentang bahaya kabut asap akibat pembakaran hutan. Media bantunya berupa asap asli, yang bener2 asap sap yang asli sliii. Inilah paparan yang paling jelas dan riel. Yang terpapar asap itu, buanyaaak sekali, rahayat di beberapa kabupaten kota di tlatah pulau Sumantrah dan Kalimantan.



(Ora ming wong Endonesah lan Singapur, Werkudara dari negara nJodipati wae nganti muring2 lan ngecungi kepel saking jengkel e)

Spiritualistic Name

SPIRITUALISTIC NAME

Ikut antri di poliklinik RSU Tidar, Kota Magelang. Satu persatu pasien dipanggil namanya dan masuk ke kamar periksa.

Ada pasien yang namanya bikin tercekat dan ingat akhirat. Petugas memanggil namanya : " Ibu Wismati .. masuk kamar 10. Kami ulangi, Ibu Wismati ... mohon masuk kamar 10."
Para pasien sepuh yang rata2 dilanda penyakit berat padha cemas thingak-thinguk : "Salah tulis yak e, kudune jenenge Ibu Urip."



(Kang, Mbakyu, iki gambare artis ayu pada jamannya, Madame Audrey Hepburn, jaman jik enom, jaman jik urip)

Pemuda Asing Dari Tepian Jaman



PEMUDA ASING DARI TEPIAN JAMAN

Pagi itu aku jadi bagian dari kerumunan manusia sakit yang duduk menunggu jatah obat BPJS (Askes) di RSUD Tidar, Magelang. Orang sepuh, ibu-ibu, bapak-bapak, ada Mas dan Mbak, juga balita dalam gendongan ibunya. Pandangan mataku tertambat pada seorang pemuda berpenampilan unik. Kopiah hitam, berjenggot, berkain sarung, bagian atasnya ditutup kemeja panjang sampai lutut (khomis = gamis). Walau wajahnya amat tampan dan bersih, penampilannya seperti manusia kuno dari masa lalu, pemuda asing dari tepian jaman.



Singkat kata dia duduk disebelahku. Ternyata pemuda yang penampilannya sering jadi bahan bully, dengan istilah ISLAM KAFFAH itu amat ramah. Pembicaraan kami mengalir dengan cair dari topik ke topik. Selama itu pula kucoba untuk menemukan tanda2 ke-ekstrim-an, bicara keras menggebu atau nada marah dan meng-kafir-kan orang lain. tapi upayaku sia-sia belaka.
Katanya : "Kawula saking Payaman, Pak. Panci aseli saking mrika."
Kutanya : "Saking pondok Sirajul Mukhlasin ? Murid ipun Mbah Kyai Mukhlisun ? Tergabung wonten Jama’ah Tabligh ?"
"Ah, kawula namung tiyang aseli, Payaman," jawabnya agak diplomatis.

Ndilalah kersaning Allah, lewatlah di depan kami 2 orang wanita berpakaian “Jilboob”. Tertutup rapet, no aurat exposed, tapi bajunya ketat sehingga bentuk tubuh mereka tercetak dengan amat akurat. Kulirik pemuda itu, atau tepatnya kuselidiki apakah matanya menjadi nanar melihat sedekah aurat di depannya. Ternyata dia biasa saja, seperti tak ada hal yang menggumunkan.

Dengan penasaran kupancing dia dengan pertanyaan vulgar : “Kados pundi nggih, Mas. Mbak-mbak kekalih punika, nggih rapet, ning kok methethet ngantos nyithak cetha wela-wela.”
Lalu dia menjawab dengan sareh : ‘Nggih, mboten dados punapa. Sampun wonten usaha kagem nutup aurat. Punika sampun kelebet sae. Nek wonten kekirangan ipun, mbok menawi namung pemahamanipun ingkang dereng dumugi.”

(asem tenan, kenapa gua jadi mendadak malu dan hormat dengan akhlak pemuda dari tepi jaman itu)