Senin, 21 Maret 2016

TAKTIK KUNO YANG UP TO DATE GOBLOGNYA

Syahdan kata sohibul hikayat, satu saat Bapa Adam as sedang duduk2 menikmati suasana syurga yang adem. Lalu datanglah Don Alejandro el Ibliso la atletico (berbody atlit) de la Kong De (berbokong gede) mengajak ngobrol : “Hay Adam, lagi apa nee ?” Bapa Adam yang nngantheng menjawab : “Hay, Ibliso, Gusti Allah maringi kebaikan padaku. Mangga pinarak, menawi ngersaaken dhahar duren, silahken dipundhut”. Maka sebatang pohon duren jumbo, nenek moyangnya Duren Candy seperti miliknya Mbah Joyo yang ada di Candimulyo, Kab Megelang, merunduk mengulurkan buah ranumnya.



Iblis mulai mengemas redaksi jebakannya : “Bro, lihatlah bumi dari sini. Tampak jelas sekali. Sebagian tanahnya subur, hutannya lebat, sebagian lagi gurun pasir. Kaluk hidup disana ngrekasa, ya ? Pengin duren kudu nanem sendiri. Mau makan jagung kudu nandur dewe. Belum kaluk baru usum tikusan. Rekasa nggih ?”

Adam mulai mengerut dahinya : “Bener juga katamu, Ibliso. Alangkah baiknya bila aku bisa tetep berada di syurga.” Iblis makin menggiring : “Lha itu cita2 mulia, Bro Adam. Semua manusia anak keturunanmu kudu punya cita2 mulia seperti ini, yaitu masuk ke dalem Paradiso (Firdaus). Tapii, bagi spesies manusia, mau nggak mau you harus hidup rekasa dulu di dunia, kecualii …”

Adam mulai terpancing : “Kecuali apa Brotha Ibliso ?

“Kecuali you mau mendahar buah Khuldi itu, “ kata Ibliso.

"Kecuali", kata Iblis. "Kecuali bila kau mau memakan buah khuldi ini, maka tak perlu lagi melalui proses ujian turun ke dunia sengsara, bisa langsung lulus cum laude masuk ke syurga." tambahnya lagi.


Adam bertanya : “Ee..lho ? Bukanlah itu buah pohon terlarang ? Gue sudah dilarang sama Gusti Allah untuk mendekatinya, po neh mendahar buahnya ?”

Iblis menuntaskan jebakannya : “Lha ya itu. Sebagai senior yang sudah ribuan tahun disini, aku tahu memang itu adalah buah keabadian. Barangsiapa memakan buahnya, maka dia seperti mem-by pass jalur regular . Ibaratnya ikut jalur khusus. Ndak perlu ke dunia yang ngrekasa, langsung bisa lulus cum laude masuk syurga.”

Singkat kata, Nabi Adam njuk terpikat buat melaksanaken cita2 yang luhur yaitu masuk syurga, tapi dengan jalan yang salah. Sebetulnya dengan memakan atau tak memakan buah Pohon Terlarang, Adam tetep akan turun ke dunia. Bila Beliau patuh, ndak nerak larangan Gusti Allah, Adam akan turun sebagai wakil Gusti Allah. Pakai mobil dinas keren, ada ajudan, uang saku, penginepan berbintang 6, fasilitas komplit plit dst. Tapi, dengan melanggar larangan, maka posisinya sebagai orang hukuman yang ditundhung turun ke alas buangan.

Tapi Gusti Allah itu adalah Tuhan Yang Maha Penyayang Diantara Yang Penyayang (ghofurur rokhiim). Kepada Adam as diajarkanNya satu kalimat doa yang indah : "Duh Gusti Allah, memang aku telah men-dzolim-i diriku sendiri. Seandainya Paduka mboten kersa maringi ampunan, estu2 dalem termasuk orang yang teramat sangat merugi." Lalu dengan sarana doa itu, seluruh dosa-dosa diampunkanNya. Resik sik tak meninggalkan bekas warisan dosa ke anak cucunya.



Para sedherek minulya, kesalahan sama dibuat oleh anak cucu Adam. Mencapai cita2 luhur dengan jalan curang. Tujuan yang baik, membuat cara apapun dikira menjadi halal. Tujuan menghalalken cara.Pengin jadi pemimpin, dengan cara mem-fitnah kompetitornya, memanfaatkan media pemberitaan untuk melakuken penipuan, pencitraan dst.

Cara kuna, cara Iblis, ternyata tetep up to date hingga detik ini. Dipatuhi orang2 goblog di zaman akhir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar