Minggu, 06 Desember 2015

Demen Mangan Brutu...

ET TU BRUTE ?

“Et tu, Brute?” adalah kalimat terkenal dalam Bahasa Latin. Ingkang artinya: "Kamu juga Brutus?". Ini kalimat yang dipercaya sebagai kata-kata terakhir yang diucapkan Julius Caesar, ketika ditikam belati dalam pengeroyokan pembunuhan di sebuah Sidang Parlemen Romawi. Pengkhianatan dan rencana pembunuhan terhadap Caesar ternyata tidak hanya dilakukan oleh lawan-lawan politiknya dalam Parlemen, namun juga Marcus Junius Brutus, seorang yang selama karirnya menjadi teman dekat dan sekutunya. 


Karena itu kalimat “Et tu, Brute?” menjadi sangat terkenal karena menggambarkan keterkejutan Caesar terhadap pengkhianatan Kang Brutus.

Tapi Di Endonesah, negeri dengan berjuta kemungkinan, kalimat itu bisa berlanjut tanpa terduga. Setelah ketahuan bahwa Pak X, Y dan Z jebul nggragas dalam ikut menjarah emas Freeport, keheranan atas pengkhianatan mendadak sontak berubah menjadi persekutuan.

Njuk terjemahan Et tu Brute bisa menjadi : "Wheee.. Lha iki Kang Brutus to ? Njanur gunuung, kadingaren, Kang. Njenengan kok kersa rawuh mriki. Mangga.. mangga .. pinarak. Punika wedang ipun sampun cumawis. Pisang goreng e nggih taksih anget. Mangga dipun kedhapi."

Lalu rencana pengkhianatan berakhir manis dengan perdamaian antar begundal. Sesama cecunguk terpanggil untuk saling memaklumi. Mereka malahan makin kuat dan kompak dalam melanjutken aksi perampokan negeri.

Tinggallah rakyat kecil, terutama rakyat Papua yang terus menerus bertanya tak habis pikir : "Et tu Bapa X ? Et tu Bapa Y ? Et tu, Bapa Z ?" Jawaban goblog dari Bapa-bapa itu sudah dapat diduga, yaitu : "As prek !"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar