TA'ARUF (kampanye) PASLON (PASANGAN CALON) WALIKOTA KE FORUM PENGAJIAN ?
meraih dunia dengan kegoblogan menggeser akhirat
Panca indera kita (melihat, mendengar, membau, mengecap rasa,
menyentuh) menangkap fakta kejadian. Njuk pikiran kita bekerja mengolah
fakta itu menjadi persepsi. Ada persepsi positip dan ada negatip (ini
hal baik atawa itu hal yg kurang ajiar). Persepsi mempengaruhi emosi /
feeling (tersanjung ataukah tersinggung). Emosi mempengaruhi fisiologi
(mesam-mesem, ngguya-ngguyu ataukah melotot, muring2 dst), Fisiologi
menggerakkan kita untuk melakukan tindakan (salaman, saling berpelukan
atau malah gelutan dan sadhuk2an).
Forum peng-AJI-an, adalah
forum untuk meng-KAJI (analisis), mana hal2 yang baik, mana yg buruk.
Mana hal yg dianjurkan, diwajibkan, dicegah, atau dijarno wae. Dalam
melakukan peng-KAJI-an, ada juga penjelasan ilmiah (terukur), kenapa
sesuatu hal njuk diwajibkan, dicegah atau dibiarkan saja. Lebih dari
itu, pengajian juga forum untuk forum untuk meng-AJI, meraih ke-AJI-an
diri,, meraih derajat kejiwaan yang tinggi (AJI).
Yang sering
meng-AJI, lalu mudeng akan punya landasan hidup (sipat kandel, ideology)
yang kuat. Maka orang itu sudah mendapat AJI-AJI yang ampuh. Ndak akan
salah jalan. Aji-aji itu adalah kondisi ikhlas, sumarah, semeleh marang
Gusti Allah. Giat berupaya secara tenanan (jihad, mujahadahan) di (fii)
jalan kebaikan (sabil) dari Tuhan (Allah). Jihad fii sabilillah =
berjoang menata hati, melawan gejolah nafsu buruk, ndandani kelakuan dan
menata tindakan. Jihad di dalam diri. Pergulatan di dalam dada untuk
menjadi orang baik. Jadi, bayangkan, betapa amat sibuknya orang2 yang
ikut pengajian, menggarap PR yang never ending. Tiap detik bertempur
dengan nafsunya, bagian dari dirinya sendiri.
Ulama = ilmu-wan,
ilmu-wati. Adalah orang yang berilmu yang kerjaannya mendidik warga,
agar ngeh, paham, agar kembali ke fitrah kebaikan. Yaitu kembali ke
gawan bayen manusia, sifat dasar yg baik dari seorang manusia dari
sononya. Gawan bayen = default factory setting = setelan dari pabriknya,
yg setelan itu ditanggung baik dan suci karena dibuat oleh Gusti Allah.
Dalam forum pengAJIan, pikiran, persepsi dan perasaan para hadirin,
diolah, agar kembali ke fitrah. Jadi orang yang ikhlas, berpikiran baik,
berpersepsi baik. Jiwa dan raganya menjadi AJI. Jadi wong yang sip dan
baik.
Politik praktis, mengupayakan, meng-kampanye-kan diri agar
dipilih lalu mendapat kekuasaan. Kampanye adalah upaya, agar semua
pemilih melihat kebaikan, kehebatan, ke-jago-an, kepintaran dari paslon,
agar dilihat oleh semua manusia. Pada hakikatnya kampanye adalah action
untuk meraih cap baik dari semua manusia. Dalam bahasa agama islam,
disebut : ke-riya’-an atas manusia.
Nah, bila acara ta’aruf ini
dimasukkan dalam suatu forum yang orang2-nya sedang diajari, bagaimana
caranya untuk mendapat AJI-AJI, bagaimana caranya menjadi kepanjingan
ikhlas, ber-persepsi positip dst, maka sepertinya kok rasanya rada
kurang pas.
Kasihanilah para peserta pengajian, yang memang
sudah amat susah payah ubyang-ubyung ngoja-ngaji. Ada yang sudah paham
tapi ada juga yang belum kunjung mudeng. Lha kok malah di-iming2-i
dolanan sing bisa nglalekke ati. Lha kok malah dikongkon mengubah kalimat Taukhid menjadi kalimah goblog : LAA ILAHA ILLA YOUR CONTRENGAN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar