Rabu, 02 Desember 2015

Jebul hanya sandiwara a la sinetron

MENYADAP PEMBICARAAN

Tahukah kawan, bila gue ketemu sohib masa kecil, omongan kami pating pecothot. Ada nada kurang ajiar, mengkritik orang2 yang dianggep nyengit, ada crita2 rada mesum, guyon ngece kere sampek eyel2an ditambah mengkhayal setinggi langit. Ada pepatah mengataken, "witing kulina jalaran seka sembrana."




Seandainya kita bersepakat untuk meminta salah satu dari sohib itu buat menyadap obrolan dobol kuro itu pake hape. Lalu rekaman dan transkripnya diserah kan ke Pak RT, njuk ditembusken ke MKD (Mah kamah Kehormatan Desa), suda tem tu akan timbul kegaduhan pulitik. Pengamat politik akan membuat statement ngalor ngi dul yang bisa membuat angin berubah arah. Di luar itu semua, gue akan mengata kan pada sohib2ku, bahwa upaya kita untuk menciptaken kegaduhan pulitik telah berjalan dengan sukses.

Sementara dunia terpalingkan dan ribut sak karepe dewe, diem2 kami sudah melaksanaken agenda rahasia tanpa ketahuan publik. Yaitu nongkrong di warung kucingan, maem sega bungkusan mini isine sak uprit lawuhe sambel trasi dan iwak teri telung ler.


Pantesan, Oom Rizal Ramli mengataken bahwa ribut soal PT FP akhir-akhir ini, serunya mirip kisah yang ada di sinetron.

Asem tenan ! Kakekane ! Jebul kok ming dobol kuro Thok !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar