TERORISM or TOLER(-ansi) ISM for PAPUA ?
Sebuah truck bak
bermuatan TOLER (selang) pelastik disetop 2 orang penunut. Maka naiklah
orang pertama sambil sikutnya menyadhuk orang kedua. Setelah krengkangan
sak rekaat, maka orang kedua dengan tertatih akhirnya bisa naik dan
nunut truck itu.
Diatas tumpukan TOLER-ansi yang kentul2, orang
pertama gede dhuwur dan keker, nyengkiwing kerah baju orang pertama.
Semburnya : "You saya beri hak duduk diatas mobil nunutan yang bukan
milikku ini, dengan syarat2 tertentu.
Pertama you umumkan pada setiap pembaca posting ini, bahwa saya ini
orang yang baik hati, taat beragama dan santun, Yang kedua, you harus
berikan cincin akik kecubung pengasihanmu, tanpa syarat. Yang ketiga
masalah diantara kita kudu diselesaikan secara duel. Kalau tidak mau
silahkan hengkang dari truck nunutan yang bukan milikku ini."
Begitulah sikap otoriter orang pertama. Dia lupa bahwa saat itu
pantatnya terasa nyaman karna menduduki empuknya tumpukan TOLER-ansi.
Bahwa selang pelastik TOLER-ansi yang sak pethuthuk itu, gunanya buat
menyalurkan air kesejukan permakluman beda aspirasi, juga buat
memadamkan api amarah egoisme.
Papua butuh rohaniawan yang cerdas secara
spiritual. Kalimat terakhir ini merupakan berita baik buat para Da'i,
para Misionaris, para Ruhaniawan semua agama, untuk berlomba menampilkan
akhlak terbaik di bumi Cenderawasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar