JAMAAH TERJEBA'IYAH
Para penggemar fanatik, memuja
tokoh idolanya bak dewa. Ketika idola ngentut dan bauu lagi, penggemar tetap
memuji : "Itulah orang yang konsisten dengan pola hidup sehat. Kentut itu
bila tak dibuang akan jadi penyakit. Persetan dengan segala tetek bengek
kesopanan. Kesehatan adalah sopan santun tersopan. Manusia keple hanya akan
bikin repot dan itu sama sekali tak sopan." Pemuja idola kehilangan akal
sehat dan obyektifitasnya.
Sebaliknya, HATERS (penyengit/pembenci), selalu melihat seseorang dari sisi buruknya.
Ketika satu tokoh berbuat baik, menyantuni nara pidana, Haters bilang : "
Hoooy, maumu apa ? Mau nyicil kampanye ? Pemilu masih jauh, bayar dulu dong
utangmu. Belagu kaya dermawan, padahal otakmu penuh kekejaman pelanggaran
HAM." Haters juga kehilangan akal sehat dan obyektifitasnya.
Betapa pandainya Iblis memasang
perangkap dual trap. Baik para pemuja maupun para pembenci tak luput dari tipu
daya. Mengapa sedemikian mudahnya kita, sing jare wis mangan sekolah,
terpecundangi ? Juga yang konon telah berpengalaman atas seluk beluk dunia,
yang demen memasang foto selfie-nya ber-back ground-kan tempat2 ternama di
seantero dunia, sedemikian naifnya ?
Pikiren dewe-dewe, Kang !
Nyong sing mbok kon nerangke nang kene ?
Gah men !
Nyong sing mbok kon nerangke nang kene ?
Gah men !
Rika siki tek omongi, yak ? Nang
kampunge nyong, Puraketa, IDOLA kuwe, artine IRUNGE NJENDHOL RUPANE ALA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar