MENYEMBAH BLACK BOX ?
Adalah satu situs nakal, dibuat
oleh pengadu domba. Isinya memuat testimoni mantan muslim yang pindah fakultas
eh agama. Katanya : "Saya kapok jadi muslim. Katanya nyembah Allah lalu
melarang menyembah patung. Jebul mereka sendiri nyembah BLACK BOX."
Jaman dulu, waktu penaklukan Kota
Mekah dari tangan kaum kafir, Bilal sahabat Rasulullah yang di dhapuk jadi
tukang adzan, naik ke atas Ka'Bah. Berdiri tegak lalu melantunkan panggilan
untuk sholat. Mana ada sesembahan malah nggo
incik-incik, ditumpaki lan diinjak-injak. Mana ada Gusti Allah buat bidang
pijakan ? Kuwalat to, Oom.
Jadi, Ka'bah itu adalah pusat
orientasi dan ruang pertemuan. Gusti Allah ndak butuh tempat, manusia lah yang
perlu tempat untuk curhat kepada Tuhannya. Mirip nek seorang pemuda kasmaran
nelpon kekasihnya lewat HP. Betapa dia berbisik mesra pada HP jadulnya yang
berbentuk kotak dan berwarna hitam. Malahan sok2 ditambahi ngomong :
"Mmmmuuahhh.."
Sebagai pusat orientasi (direction,
kiblat), seluruh wong sak ndunya nek lagi sholat, angger dipotret seka satelit,
akan terlihat keren. Mereka menghadap ke satu titik. Wong wong islam di negara
Cina, Negro di Afrika, Bule di Eropa, Melayu di Ranah Minang dan India di
Mumbay, mereka menghadap ke titik yang sama yang sama. Njuk karena bumi itu
bulet, siang dan malam bergiliran sesuai dengan garis bujur, maka yang
sholatpun sambung menyambung. Dalem 24 jam nonstop, di setiap belahan dunia,
pasti ada yang sedang masuk waktu sholat alias ada sohib yang sedang sholat.
Tidak hanya yang hidup, wong matipun juga kompak menghadap kiblat. Cungkup
kuburan Islam di seluruh dunia juga diatur arahnya. Yaitu dibuat sedemikian
rupa, sehingga nek mayitnya dibaringkan miring ke kanan, wajahnya akan
menghadap ke arah The Black Box.
Oh, iya. Gusti Allah itu sak
betulnya amat dekat dengan kita. Kitalah yang menjauhiNya dengan berlaku
ndableg. Jadi, panggilan adzan via pengeras suara bukan karena Gusti Allah itu
budeg atau jauh kayak guyonnya Mbah Gus Dur. Njuk muslim itu ndak akrab kayak
sohib umat lain yang memanggil Tuhannya dengan sapaan akrab BAPAK atawa OOM. Itu
panggilan via lodspeker adalah bagi orang di sekitar masjid nyang rumahnya agak
jauuh agar mafhum, atawa yang lagi gelisah karena Boss-nya ngecuprus terus, sulit diinterupsi, pedehel
sudah mangslup wektu sholat.
Muslim yang lagi dilibas kegiatan duniawi perlu
diingatken untuk me-re-relaksasi-kan
otot, saraf, pikiran dan nyawa yang kemrungsung. Sholat itu adalah istirahatnya
jiwa, kata Pak Ustadz yang menukil dari kitab tafsir Al Qur’an.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar