RAKYAT = INVESTOR TULEN
Di daerah, investor datang sebagai orang kaya. Padahal duitnya
pinjaman dari bank. Mereka belum tentu orang kaya, apalagi orang baik, apalagi harapan bagi bergantungnya hajat hidup rakyat.
Sebaliknya penduduk asli yang jelas-jelas punya
modal berupa asset tanah, punya peran menjaga keamanan lingkungan yg
kondusif buat usaha dagang, dianggep bukan investor. Bupati mundhuk2
hormat menjilat terhadap investor, orang luar yg nggak jelas identitas
dan niat baiknya.
Sebaliknya terhadap penduduk lokal yg sudah memilihnya
dalam Pilkada, warganya sendiri, malah dipandang sebelah mata.Mereka kerapkali disuruh mingggir manakala adan investasi gede (utangan bank) mau masuk ke suatu daerah.
(mengko nek kuwalat njuk pece tenan, piye jal ?)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar