Rabu, 31 Agustus 2016

PANGERAN HANDAYANINGRAT ATAU KI AGENG PENGGING SEPUH, GURUNYA MAHESA JENAR

Kerajaan Demak pada waktu itu, terjadi perebutan pengaruh antara Wali pendukung kerajaan Demak dengan Syeh Siti Jenar. Pertentangan itu sedemikian meruncingnya sehingga terpaksa diselesaikan dengan pertumpahan darah. Syeh Siti Jenar dilenyapkan, disusul dengan terbunuhnya Ki Kebo Kenanga yang juga disebut Ki Ageng Pengging. Ki Kebo Kenanga ini meninggalkan seorang putra bernama Mas Karebet. Karena dibesarkan oleh Nyai Ageng Tingkir, kemudian Mas Karebet juga disebut Jaka Tingkir.




Pada masa yang demikian, tersebutlah seorang saudara muda seperguruan dari Ki Ageng Pengging yang bernama Mahesa Jenar. Telah bertahun-tahun Mahesa Jenar mengabdikan dirinya kepada Negara sebagai seorang prajurit. Tetapi karena masalah perbedaan ajaran tentang kepercayaan, yang telah menimbulkan beberapa korban, ia terpaksa mengundurkan diri, meskipun kesetiannya kepada Demak tidak juga susut.


Mahesa Jenar adalah bekas seorang prajurit pilihan, pengawal raja. Ia bertubuh tegap kekar, berdada bidang.
Sepasang tangannya amat kokoh, begitu mahir Mempermain kan segala macam senjata, bahkan benda apapun yang dipegangnya.



 Sepasang matanya yang dalam memancar dengan tajam sebagai pernyataan keteguhan hatinya, tetapi keseluruhan wajahnya tampak bening dan lembut. Mahesa Jenar adalah bekas prajurit pengawal raja, dan ia adalah murid Pangeran Handayaningrat yang juga disebut Ki Ageng Pengging Sepuh.

Kini, kita dapat menemui makan Ki Ageng Pengging Sepuh, Ki Kebo Kenanga alias Ki Ageng Pengging dan Ki Kebo Kanigara, di kawasan Kota Pusaka Pengging, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali.

SMOKERS WILL FIND THE WAY

Negara kita itu suburnya mintak ampun. Lha wong suket saja sempat tumbuh di jalan aspal hotmik. Ada kopi dataran tinggi yang mampu berbuah di dekat pucuk Gunung Sumbing pada ketinggian diatas 1.000 m dpl, njur ada pula kopi dataran rendah yang buahnya amat eksotis di ketinggian 600-800 m dpl di sekitar ngGrabag. Taneman mbako pun begitu. Bisa tumbuh baik di Kledung, Parakan yang full AC, tapi juga subur di seputar mBoyolali dan Muntilan yang suhunya anget. Di tanem dalam pot di halaman rumah ya bisa tumbuh.


Saat ini ada wacana menaikkan harga rokok jadi 50 gelo dipakai buat menyetop para perokok. Ini bahan kampanye pencitraan yang amat cerdas, lagi multi guna. Di satu sisi kampanye dengan tema kesihatan umum, amat produktif buat menarik simpati rakyat. Di sisi lain juga menguntungken bagi home industri rokok, karena rokok tingwe (nglinthing dewe) bakalan dapet peluang emas.

Bila harga rokok naik, maka alasan Pemerintah makin kuat. Selain bisa menggerogoti paru2 dan darah, rokok juga mampu menjebol dompet. Ibu-ibu bakal kelimpungan karena jatah blanja berkurang blanja, lalu gantian memboikot jatah bapak-bapak. 

Mbako rokok tingwe ber-saos aneka rasa yang sejak lama dijual bebas di pasar Muntilan akan laku keras. You bisa beli mbako dgn rasa Gudang Garem, Djarum Super, Ji Sam Soe, Sampoerna, Bentoel dll. Harganya super murah. Belum lagi alat pelinting rokok manual berbahan kayu lokal ber-disain amat simpel. Jutaan alat pelinting akan diproduksi rakyat dengan economic multilyer effect yang dahsyat. Para perokok tetep akan menemuken jalan buat ngrokok dengan murah.



Tapi waspadalah. Wacana harga rokok mau naik itu sepintas bagus buat home industri rokok. Cumak bahayanya, sebentar lagi produsen rokok besar yang terancam turun omzetnya, bakalan masuk ke pangsa pangsa klas embek yang amat prospektif. Mereka bisa bikin alat pelinting rokok pabrikan semi otomatis yg elok, saos mbako berwadah botol semprotan atau mbako ber-saus. Produsen besar bisa makin intens meng-intervensi pasar rakyat. Petani tembakau dan produsen rokok rahayat, sebagaimana biasa, bakalan forever tergusur di tempat yang paling pojok.

JANGAN LIWAT PULISI, YA TUHAAAN

Bang Sapto adalah seorang yang relijius, jujur dan lugu. Iman dan yakinnya amat kental. Satu hari, dia menulis surat buat Tuhan, mohon diparingi duit yang penuh keberkahan. Diambilnya secarik kertas, lalu dia tulis SURAT KEPADA TUHAN. Isinya mengabarkan kesyukuran atas karunia kesehatan, kebahagiaan dan hidup yang menyenangkan. Diakhir surat dia memohon diberi duit barang Rp.500.000,- buat mbayar SPP anak2nya. Surat dilipat rapi, dimasukkan ampelop. Tak lupa dibubuhkan perangko secukupnya. Lalu surat dimasukkannya ke bis surat.



Ndilalah kersaning Allah, tanpa disadarinya, bolehnya dia memasukkan surat rada menceng. Setelah dia pergi, angin bertiup amat kencang, lalu suratnya lepas dari gigitan bolongan bis surat. Lepas dan melayang-layang tertiup angin, lalu jatuh di depan sebuah pos pulisi di tepi jalan.

Adalah Briptu Rudy yang kemudian mak jegagik menemukan surat itu setelah menolong nenek2 buat nyebrang jalan. Lalu diambilnya surat itu dan diduduhkannya kepada 3 orang rekannya. Katanya : “Teman2, ini ada surat yang lucu. Mosok ada orang nulis surat buat Tuhan. Lucu, ya ? Mari kita buka”



Singkat kata, surat itu dibuka. Mereka terharu setelah membaca kata demi kata, kalimat demi kalimat. Aura relijius Bang Sapto benar2 terpateri dalam setiap goresan ballpoint. Ketulusan dan kesungguhannya, menggedor-gedor hati para pulisi. Dengan mata berlinang, Briptu Rudy berkata serak : “ Mari kita urunan untuk membantu memenuhi kebutuhan saudara kita yang bernama Pak Sapto. Sepagi dan siang ini kalian sudah dapat duit cegatan tilang berapa, mohon dikumpulkan.” Lalu Briptu Rudy dan ke tiga rekanan urunan sehingga terkumpul duit sebanyak Rp.400.000,- Uang dimasukkan dalam ampelop (jangan kuaitir di pos banyak ampelop yang belum ditulisi) lalu diberi alamat tujuan KEPADA PAK SAPTO. Njuk di bagian belakang ampelop ditulisi SIP (maksudnya si pengirim) TUHAN.

Kemudian surat itu diantarkannya ke rumah Bang Sapto. Kebetulan ybs sedang thenguk2 di teras rumah sambil mbaca koran edisi kemarin. Setelah uluk salam dan berbasa-basi sejenak, Briptu Rudy menyampaikan SURAT DARI TUHAN, kemudian pamitan mohon diri. Soeda barang temtoe Bang Sapto amat bersoeka tjita. Bila tak ingat oesia, terboleh djadi dia soeda melontjat-lontjat karena girang gumbira.

Sepeninggal Briptu Rudy, Bang Sapto sigra membuka surat itu. Waaow isinya lembaran2 merah, duit seratus ribuan. Tapi, lho kok cuma empat lembar ? Kemana yang selembar ? Spontan terbayang di matanya sosok Briptu Rudy. Kacamata hitamnya, suara baritonnya dan ……. seragamnya. Ya, seragamnya adalah uniform pulisi. Oooo .. ini to sebabnya, mengapa duit yang seharusnya lima lembar cuma ada empat lembar.



Lalu Bang Sapto berdoa lagi. Mengucapkan kesyukuran atas karunia kesehatan, kebahagiaan dan hidup yang menyenangkan. Diakhir surat doa memohon kepada Tuhan : “Yaa Tuhan mohon ngenjang malih anggenipun maringi arto, mbok langsung kemawon. Mboten usah liwat pulisi.”

NGAJI SETU SORE, MISTERI JATI DIRI NABI DZULKIFLI

Penganut agama Yahudi ndak nganggep Isa as apa lagi Muhammad SAW sebagai nabi. Kalau iya maka mestinya mereka sudah harus menganut agama Kristiani atau malah bablas jadi muslim. The Old Testament must be revised because udah out of date. Udah terbit edisi yang lebh baru yaitu The New Testament (The Bible). Bahkan sudah ada pula edisi terbaru yang di release pada tahun 600-an, yaitu The Last Testament (al Qur'an). Angel to ?



Penganut agama Kristiani mengakui bahwa Musa as adalah nabi, tapi lebih suka menganggap Isa as sebagai Tuhan. Jadi, manutnya lebih banyak kepada Yesus Kristus daripada Nabi Musa as yg hukum2nya bukannya dibuang tapi digenapi sama Yesus Kristus. Njuk Muhammad SAW babar blas ndak dianggep nabi. Sebab kalau mengakui ke-nabi-an Muhammad SAW, pedehel Beliau membawa The Last Testament (al Qur'an), maka ...... Angel to ?



Islam, mengakui, bahkan mewajibkan penganutnya untuk meng-imani, bahwa Adam as, Nuh as, Abraham as, Ya'cub as (Israel as), Daud as, Solomon as, Moses as, Solomon as, Isa as (Yesus Kristus), Muhammad SAW dll termangsuk Dzulkifli (Dzal Kifl = pemilik kota) adalah nabi2 utusan Allah yang membawa pesan dari Pencipta Alam Semesta.



Di dalem al Qur'an tertulis dgn jelas, bahwa umat Yahudi, kaum Nashara, Muslim bahkan kaum SABI'UN, asal mereka : 1). Meng-imani Tuhan Yang Maha Esa (bener arah tujuannya) dan 2). Hari kiamat atawa Hari Kebangkitan, yaitu kita bakal diadili sama Gusti Allah. Percaya pada Hari Kebangkitan bikin kita orang lurus jalan hidupnya seumur hidup. Maka mereka yang ikut 2 pringsip tadi ndak perlu kuatir dan bersedih.

Njuk siapa-kah Dzal (pemilik) Kifl (kota) itu ? Beberapa ulama besar menduga dialah pemilik kota Kapilavastu, Sang Guru Agung, Siddharta Gautama, abdi dari "Tuhan Yang Tak Tergambarkan". Demikianlah umat Buddha menyebut Tuhan-nya. Umat buddha itulah yang menurut jumhur ulama paling memper dan diduga paling pas diberi nama kesayangan sebagai kaum Sabi'un. Tapi beberapa ulama ada yang punya pendapat yang lebih luas. Bahwa Kaum Sabi'un, boleh jadi adalah penganut agama2 yang ada di luar Yahudi, Nashara, Islam dan Buddha. Boleh jadi Hindu, agama Jawa, agama kalimantan, agama Afrika termasuk juga kaum Sabi'un. Allahu a'lam (hanya Allah yang tahu).



Jadi surga bukan monopoli muslim. Bahkan Islam adalah satu2nya agama yang MENJAMIN penganutnya PASTI masuk neraka, bila imannya bengkok dan kelakuannya mbencoleng. Mbuh sampeyan ponakannya Nabi, nak ndulur-e kyai besar, mereka semua ndak bisa jadi avalis. Intinya, ada 2 pringsip tadi, yaitu pertama, semua orang kudu bener arah tujuannya yaitu menuju Tuhan Yang Maha Esa. Kedua, mlakune aja menceng, kudu bener pula jalan hidup (cara, laku, aturan, srengat) yang ditempuhnya. Itupun dilakoni seumur hidupnya. Nek gek lali njuk nyasar, ndang balio marang dalan sing bener.



Jadi, kita semua, para penganut agama2 adalah bersaudara. Abdi dari Tuhan Yang Satu. Semua berpeloang masuk sorga asal manut 2 pringsip. Ndak perlu rebutan bener. Dalami dan kritisi kitab suci-mu, temukan hakikatnya, lalu hiduplah manut petunjuk dalem kitab-mu.



Logis, ndak ?

Selasa, 12 Juli 2016

NGAJI SORE. NIAT, RASA RUMANGSA IKU BARANG GHOIB

Ndak bisa dihukumi atau distatement bener apa ora

Murid : "Pak Guru, kaluk orang nyolong, tapi niatnya baik, yaitu buat menolong orang lain, njuk hukumnya apa ?"

Pak Guru : "Yang namanya pengadilan, hanya bisa menghukumi hal-hal yang terlihat. Yang namanya barang bukti, adalah bukti material, foto, dokumen, rekaman dst. Soal niat, wegah, wedi, aras2en, purak2 dst itu barang ghoib, tersimpan dalem hati. Jadi ndak bisa dihukumi. Ghoib iku barang sing ora katon. Selain conto2 mau, uga jin, setan, demit lan genderuwaow. Nek pelaku kejahatan ngomong olehe berbuat mateni merga dikongkon setan, ya sing dihukum pelaku kuwi dudu setan-e, he he he."



Murid : "Njuk bila ada selebriti, pembawa acara kondang bilang, bahwa wanita muslim tak harus berhijab. Dia juga berkata, bahwa hijabnya ada di hatinya. Kira2 hukumnya gimana ya, Pak Guru ?



Pak Guru : "Ya sami mawon muridku yg cerdas. Hati orang mana tahu, tenanan, enda kusuma utawa ndobis. Hijab hukumnya udah jelas. Tersurat di dalem al Qur'an, Surah (Chapter) an Nur (The Light), verse 31, yang bermakna : And tell the believing women to reduce [some] of their vision and guard their private parts and not expose their adornment except that which [necessarily] appears thereof and TO WRAP [a portion of] their headcovers over their chests and not expose their adornment except to their husbands, their fathers, their husbands' fathers, their sons, their husbands' sons, their brothers, their brothers' sons, their sisters' sons, their women, that which their right hands possess, or those male attendants having no physical desire, or children who are not yet aware of the private aspects of women. And let them not stamp their feet to make known what they conceal of their adornment. And turn to Allah in repentance, all of you, O believers, that you might succeed."

Murid : "Waah, Pak Guru trendy, pakek bahasa Inggeris. Kereen. Njuk kaluk lembaga KPK ndak menerusken audit investigasi BPK ke pengadilan, gara2 ndak menemukan niat buruk, hukumnya apa dong ? Njuk Mbak Najwa Shihab mengataken, bahwa perempuan muslim ndak perlu berhijab, karena dia misalnya, rumangsa bahwa hatinya sudah berhijab gimana, Pak Guru ?



Pak Guru : "Muridku yang pinteer, penjelasan sudah aku berikan. Silahken ditarik kesimpulan sendiri. Ben tambah pinter."

Murid : "Njuk brartii ? KPK pakek metode KIRA2, ya ? Mbak Najwa Shihab pakek metode Ge eR ? Mekaten nggih, Pak Guru ?

Pak Guru : "As embuh, simpulna dewe.."

Murid : "Jadii, brartii, BPK itu bener apa salah ?"

Pak Guru : "Duhai muridku yg suka ber-purak2. Ini pengajian agama, bukan diskusi politik."

SILAHKEN BER-SU'U DZON ATAU KHUSNU DZON PADA FADLI ZON


Fadzi Zon memang salah. Kasusnya bukan mega korupsi, tapi pada aspek etika. Terlalu sepele untuk diributkan netizen ilmuwan non pengangguran. Terlalu naif pula untuk dianggep layak bertengger terlalu lama sebagai headline pada media anu, .



Masih lebih ilmiah berita2 heboh yg senyap. Kasus pembelian tanah2 DKI yg melibatkan tokoh suci yang tak pernah salah dan amat cekatan ber-cuci tangan bila mulai tercium. Yang salah temtu kaluk ndak DPR BAJINGAN ya PNS KORUP tinggalan Foke. 



Masih lebih julig, telaah soal TEMAN TOKOH SUCI yang fungsinya utamanya adalah buat KAMPANYE NON SCHEDULED. Ada lagi kasus KPK LUCU yg MENGHAKIMI DAN MENGHUKUMI kasus di luar pengadilan dengan asaz ghoib, yaitu NIAT. Sedangkan buat membuktikan adanya niat yang ghoib itu dibutuhkan dokumen bukti MATERIAL (non ghoib).



Jangan lihat Fadzi Zon-nya, jangan pula ber- Su'u-dzon atau ber khusnu-dzon pada Fadli zon. Tapi sekarang ini sudah tahun2 menjelang PilPres. Kudu ada kampanye, framing, penggiringan opini, bolone SIAPA yang ternyata ndak STAND ON THE RIGHT SIDE.

MACET NANG MBREBES


Pak Dhe Karsun tek tilpun jam 8 esuk. Ana kabar deweke kejebak macet nang Brebes.

Inyong : "Rika siki nang endi, Pak Dhe Karsun."
Pak Dhe Karsun : "Wah nyong kejebak macet nang tol Pejagan-Brebes, Tong. Jan nembe kiye nyong weruh ana mobil melur kaya kiye."




Jam 12.00 tek tilpun maning. Melas temen duwe Pak Dhe wis sepuh, kuwatir ari kenang apa-apa. Bengek- e kumat mbuh apa. maklum udara dalan macet akeh mengandung karbon mono oksida.
Inyong : "Pimen Pak Dhe, rika esih nang Brebes."
Pak Dhe Karsun : :Ya, esih ow. Rika wis tekan Megelang ?"
Inyong : "Wis Pak Dhe. Siki nyong wis nang umah agi medang jahe. Ya wis, andum slamet, Pak Dhe. Muga2 lancar".



Jam 19.30 sore, bubar sholat maghrib, Pak Dhe tek tilpun maning.
Inyong : :Pimen, Pak Dhe. Rika esih nang Brebes."
Pak Dhe Karsun : "Bujubuset, kiye bocah. Ko bola bali bola takon esih nang Brebes, esih nang Brebes. Ya mesti bae esih ow. Nyong umahe nang Kampung Saditan Brebes. Rika wis klalen apa ? Wis anjog umah kawit mau jam sanga esuk."
Inyong : "Oooo, sokurlah, tek kira rika agi kumat bengekke nang jalan tol."
Pak Dhe Karsun : "Bocah gemblung.Rika aja nganggep nyong wis tuwa tur lemah temen ow. Tuwa2 kaya kiye, nek bengi karo Bu Dhe, nyong esih bisa munggah ping pindho lho, Tong."
-------------------------------------
melur = mobil deret-deret dawaa banget, kaya2 ora nana pedhot-e.

PAGELARAN SENDRATARI SOTO


Dalam pagelaran Sendratari Mahakarya Soto, sebetulnya hanya ada 2 aktor utama. yaitu nasi dan kuah soto. Bila sudah ada kuah dan nasi, ibarat kate ibadah sholat, soto itu sudah sah memenuhi rukun wajibnya. Tapi bila hanya ada aktor utama, tanpa figuran, maka ceritanya jadi terasa lengang dan kurang nendang.



Di jagad soto, bila aktor Kuah terlalu dominan, artinya, jangankan nasi, sang aktor utama, para figuran-pun terlihat kelelep, maka dikatakan sotonya komber2, kebanyakan kuah, terlalu angkatan laut, cenderung ber-matra air. Njuk si pemakan soto bisa kuciwa, karena serasa bukan sedang dhahar tapi baru menikmati minum wedang gurih. 



Sedangkan bila aktor Nasi yang terlalu dominan, maka sotonya akan terasa seret, terlalu kostrad, lebih bermatra darat. Ndak jelas ini soto ataukah rames minimalis. Mangkanya perpaduan yin dan yang, maskulin dan feminim, nasi dan kuah kudu seimbang. Di titik keseimbangan pas itulah semangkuk soto mulai terasa nikmat.

Tapi ternyata ceritanya masih terasa kurang seru, bila tak disertai aktor figuran, seperti so'un, seledri, loncang, suwiran (fillet) daging dll. Aktor2 figuran ini selain berfungsi menambah keaneka-ragaman hayati sekaligus menjadi suprise ketika setiap kali orang menyerok soto pakai sendok bebek, dia menemukan barang2 menarik dan enak..

Sroto Sokaraja, Banyumas, menambahkan figuran berupa kerupuk warna-warni, serta kacang goreng. Ada surprise ketika menyeruput kuah daging sapi, mendadak mulut menemukan kerupuk kriuk dan kacang yang rasanya meledak di mulut.



Soto Kudus tampil anggun dengan keseimbangan matra darat dan air. Tampilannya rame, disamping aktor utama, itu mangkok terlihat full of aktor figuran. Ada kecambah, daging ayam, seledri, berambang goreng, so'un dst. Malahan ada aktor figuran yg keep out of the ring, seperti sate ayam, sate kerang, perkedel kentang, tempe goreng, jeruk nipis dan sambal.



Soto betawi menampilkan figuran mantap berupa jerohan sapi.



Dalam sendratari soto, aktor utama saja tak cukup. Figuran2 amat perlu ditampilkan. Matra darat dan air juga kudu pas keseimbangan volumenya. Yin dan Yang mestinya seimbang.

Selasa, 12 April 2016

RADEN JANAKA ATAWA BUTA IJO ?

Itu hanya peran dalam drama 5 menitan

Rekayasa sosial, pemberdayaan masyarakat dalam bentuk rembugan antar manusia yang memanusiakan, selayaknya diterapkan dalam proses pembangunan. Ibarat keluarga, Kepala Daerah adalah bapak, pengayom, pelindung dan pemakmur masyarakat.



 Dia bukan maha raja diraja lalim a la Fir'aun yang dulu begitu berkuasa dan menentukan mati hidupnya rahayat kecil. Tapi kini setelah perannya sebagai pemain utama berakhir, dia sekarang menjadi kayak properti jazad kering.



Dalam rembugan itu, masing2 menyepakati betapa mulianya tujuan bersama guna meraih kebaikan lahir bathin, dunia dan akhirat. Apa saja yang menjadi perhatian, harapan dan kecemasan, dicermati dengan arif. Lalu secara bersama dan egaliter, disusun goalnya, targetnya, indikator penilaian keberhasilan, langkah2 kerjanya, juga sanksi atas pelanggaran kesepakatan. Bila kelak terjadi pelanggaran, maka akan amat jelas, langkah2 damai, sareh yang bakal dijalani oleh kedua belah pihak dengan suka rela. Pada hakikatnya, rakyat adalah manusia, bukan kumpulan serigala buas. Begitu pula pemimpinnya.



Dengan cara2 seperti ini, maka Kepala Daerah akan mampu menyelesaikan pekerjaan sulit tanpa gelutan dengan masyarakat yang dipimpinnya. Dia juga akan waspada, bahwa dhapukannya sebagai Janaka yang berpotensi melenceng jadi Buta Ijo, hanya sebatas drama 1 episode berdurasi 5 menit.

SI CANTIK DIJERAT LALU DIJUAL KE PIHAK A SING DAN A SENG

NYEBAL DARI PAKEM PROF. SOPOIKU
kisah cinta berbasis pencitraan berakhir sedih

Komikus jadul SOPOIKU, menciptakan komik berkisah kocak. Trick abadinya, dipakai oleh banyak pihak, baik wong goblog, wong pinter maupun wong ngawur, dari jaman awalin sampai akhirin.



Yang paling tersohor ialah cerita seorang pemuda jomblo yang ingin menggaet simpati seorang wanita cuantik. Pemuda jomblo membayar temannya untuk purak2 mencopet si cantik. Lalu, seolah tanpa sengaja, muncullah sang pahlawan, yang tak lain dan tak bukan, adalah pemuda jomblo itu. Sang Pahlawan berduel melawan pencopet. Pencopet kalah dan lari tunggang langgang. Si cantik amat terkesan dengan ke-gentleman-an pemuda jomblo. Mereka saling jatuh cinta, pacaran, menikah dan hidup bahagia ever after.



Di zaman akhir, trick itu dikenal sebagai modus pencitraan. Tapi ternyata di zaman edan ini, jebul para aktornya banyak yang nyebal dari pakem Prof Sopoiku. Teman bayaran si jomblo kurang puas dengan nilai honornya, lalu berkoar-koar di seribu media, membongkar tipuan kotor pemuda jomblo. Atau si gadis yang lama2 mudeng lalu merasa bahwa sang pahlawan tak lebih dari pemuda pahpoh, petugas partai yang cuma bisa cengengesan. Dia bukan Arjuna Lelananging Jagad. Bukan problem solver, bukan pendamai hati apalagi true lover.



Yang paling sadis adalah, kenyataan bahwa sang pahlawan ternyata seorang mucikari besar. Dia yang sedang mencari korbannya dengan berbagai modus untuk dijual ke pihak Asing dan A Seng.

Jumat, 01 April 2016

RETORIKA DOBOL KURO

AKU TAK BUTUH SORGA dan TAK TAKUT NORAKA
 
Serang mahasiswa fakultas teknik nuklir yang relijius tapi logis, mulai demen masuk ke pola pikir sufi. Kepada rekan2nya, dikatakan bahwa kebanyakan orang beragama dengan pola mirip budak atau pedagang. Katanya : “Ada sedherek yang mau beribadah, gara2 kepincut di-iming2-i benefit profit berupa pahala. Entah berupa surga yang "tajri min tahtihal anhaar" (yang mengalir sungai-sungai di bawahnya), yang ada bidadari yang huayu-ayu kayak Rumana. Lha disitu itu, kita "kholidiina fiiha abadaa" (berdiam disana sak jeg-nya alias abadi).



Atawa minimal dapet alam kubur yang nyaman dan luas kayak Pantai Gili Trawangan, Lombok. Inilah mindset beragama bertype bisnis, sodara-sodara”



Lalu dia meneruskan paparan ilmiahnya : “Ada lagi Kyai yang penakutnya setengah modiar kayak budak goblog. Takut melanggar larangan Tuhan, gara2 dia ngeper bila diguebugi di alam akhir(at). Takut kisinan di alam sana, kuatir kaluk tetangga2nya yang goblog2, yang dulu sering dikualiahi jebul surganya amat keren, sementara dia thenger2 di pojokan neraka. Naah, inilah pola beragama dengan type budak.”



Lalu dengan menata wajah tersenyum bijak a la dermawan, ia berkata : “Kalau aku, aku tak butuh syurga dan neraka. Aku beragama dengan logika dan kerenanya bisa terasa eklas.”



Setelah berkata begitu, ujug2 dia njenggirat sambil melihat jam tangannya : “Hwaduh, ini udah jam 8.45, nanti jam 9.00 saya ada tentamen. Dosen ngendika, bahwa ini tentamen strategis. Hambok mahasiswa paham bin ahli, nek tentamennya entuk F ya tetep ora lulus. Nek tentamen-nya oleh A atau B, wis ora usah ikut ujian, sudah tak anggep lulus cum laude. Sik ya para kanca, aku tak melu tentamen ndisik. Eman2 nek ora lulus. Semalem gue ndak tidur, gara2 nggethu belajar buat menghadapi tentamen ini, jee.”



Ternyata, filosof jempolan yang tak butuh syurga dan tak takut noraka, masih amat butuh butuh benefit profit berupa nilai A atau B kayak bisnis-men dan takut setengah modiar bila ndak lulus, kayak budak.

Kamis, 24 Maret 2016

ESUK DELE SORE TEMPE SEMANGIT

Seorang hakim memutuskan perkara yang menyeret pengusaha dalam peristiwa pembakaran hutan sekian ratus hektar. Tidak Aneh bin Tidak Ajaib, si tertuduh ternyata bebas. Alasannya juga bikin orang ketawa sambil muntah. Kata hakim : “Tuduhan merusak alam gak terbukti babar bliass. Karena itu puhun2 di hutan hambok didiemin aje, lama2 toh bakalan arwana (=thukul) sendiri. Mosok bisa se, kon arep membunuh alam yang punyak ajian Rawarontek ? Piye wae tetep gak isoh !” Indone Sini marah. Seluruh posting FB dipenuhi tulisan goblog yang gegap gempita dan heroik : "LEMBAGA PENG-ADIL-AN gombal. Tak bisa dipercaya. Khianat. Seret hakimnya ke mahkamah kehormatan. Pecat ! Santhet ! Teroris ! "



Pada kasus itu, lembaga PENG-ADIL-AN telah dianggep goblog, disingkang-singkang lalu mendapat cap sebagai forum silaturahim naatsional kaum begundal.

Pada suatu kutika nyang laen, seorang pejabat idola masyarakat, tiba2 diduga terlibat kasus penggelapan. Lembaga Auditor Negara bertindak melakuken pemeriksaan. Semula bersifat audit-keuangan, tapi lama-lama naik status kegawatannya menjadi audit-investigasi. Negara diduga menderita kerugian sekian ratus milyard. Lembaga itu-pun lalu meneruskan hasil audit-nya ke lembaga anti rasuah idola, yaitu Komisi Anu.



Kata mereka dengan goblognya : “Idola-ku tak mungkin bersalah. Beliau orang suci. Kita tidak bisa mem-vonis seseorang sebelum ada proses peradilan yang sah dan resmi. Dilapurken ke Komisi Anu belum sebuah keputusan. Komisi Anu bisa saja salah. Lembaga auditor diperalat parte pulitik. Masih ada proses peradilan yang akan membuktikan salah tidaknya. Percayakan prosesnya pada LEMBAGA PENG-ADIL-AN. Biarlah pengadilan yang menentuken, apakah beliaow itu salah off tidak.”



Pada kasus itu, masyarakat goblog yang tadinya alergi dengan lembaga PENG-ADIL-AN, kini berbalik tambah goblog dan menaruh harapan baik padanya. Lembaga itu ujug2 menjadi lembaga tersayang. Karena mampu menjadi tudung, aling2, legitimator ketidak-bersalahan tokoh idola.



(pantesan, sekarang banyak pemuda goblog ingkar janji. ternyata the spirit of "esuk dele sore tempe bosok" memang baru usum).

Rabu, 23 Maret 2016

WONG UDAN BAE ANA BLEDEG-E

Di satu pasar tradisional, di Republik Demokratik Pang-Inyong-an Tegal, ada mbok bakul (penjual), yang istirahat kerna capek sebab seharian memanggul tenggok dagangan. Tenggok diletakkan, lalu Beliau ngulet (menggeliat). Tiba2 ada rasa pengin pipis. lalu dia berdiri mojok di sudut bangunan, dekat kontainer sampah. Setelah dirasa aman, tak ada yang melihat, lalu kainnya (jaritnya) dicincing, berdiri sembari merenggangkan kakinya. Dia pipis dengan nyamannya. Lalu ada lantunan audio gini : "Serrrr.... kricik-kricik-kricik .... duuut !"




Ternyata, didekatnya, dibalik kontainer, ada petugas sampah lagi jonggok sambil membetulklan sapu lidinya. Si petugas njenggirat mendengar suara "duuut", lalu dengan goblognya dia memprotes irama musik yang terasa kurang harmonis.

Petugas : "Lho ? Mbegayune, deneng si ko ana suara duut ? Rika pipis sembari ngentut, ya ?"

Mbok Bakul : "Hee, mas ! Rika belih kena protes. Wong agine udan bae, mesti ada suara bledeg-e, apa maning kiye."



Petugas : "Bujubuset, asem. Rika pinter njawab, persis kaya anggota De Pe Er bae."

FABEL PULITIK, kampanye goblog yang mujarab


Seekor ayam jago Inkumben nyalon lagi jadi CaGub. Berbagai upaya dilakukan untuk menaikkan daya coblos. Tilik ndesa, masuk selokan, berkunjung ke komunitas tukang bajay, makan di warteg dan berbagai macem trick pencitraan lainnya serta kampanye terselubung pake duit negara. Demi tujuan baik, cara apapun serasa halal untuk dilakuken. Tujuan menghalalkan cara.

Kali ini, dia melakukan trick goblog yang diluar dugaan ternyata cukup ampuh meraih simpati para ayam pendukungnya. Sekarang, semua babon, kuthuk, dere, ayam jago, ayam etnis Bangkok, etnis Pelung etnis Bekisar, memuja dan melantunkan namanya di setiap kesempatan.



Tahukah kawan, trick goblog apa yang dilakukannya ? Yang amat cocog dengan pendukung goblognya ?

Cagub itu, bekerjasama dengan majalah terbitan luar negeri yang selalu dipandang keren untuk mengabarkan kehebatannya. Yaitu majalahnya kaum Musang, yang di-order-nya buat menobatkan dirinya sebagai Gubernur Terbaik versi masyarakat pemangsa ayam.



Dengan penobatan itu, para ayam pendukungnya jadi percaya, bahwa junjungan idolanya adalah ayam terbaik yang bakal membawa keberkahan dan melindungi bangsa ayam (dari serangan musang).

MARKETING GOBLOG PALING UP TO DATE


Saat seorang pemuda (negara) goblog bingung ndak punya duit, rekannya (negara lain) mengeluh lapar dan mintak ditraktir makan.

A : "Mas, saya lapeeer banget. Mbok kiranya berkenan mentraktir saya untuk makan siang."

B : "I'd love to, but now I don't have any money. Nyong gek bokek, jee. Njuk piye, ya ?"

A : "Haa, aku ada ide cemerlang. Minimal cemerlang bagiku. Nih, ente tak utangi 100 rebu, jadi now, you punyak duit buat nraktir owe. Mari saya ditraktir nasi, capjay dan booyunghay. Bolehnya mbeli, di warung nasik saya. Mangsaannya sunggu ciamik."



B : "Wah, idemu sungguh cemerlang. Sudah lama saya pengin jalan2 keluar RT lalu njajan di warungmu. Berkat jasamu, kini impianku jadi nyata. Tengkyu berat, temanku. "



Maka, dengan duit utangan dari A, pemuda B yang goblog makan enak di warung nasik temen-e itu. Habis makan, masih nambah blanja2 beli mainan anak sepur2an dari bahan blek, jualannya anaknya Mas A.