Selasa, 12 Juli 2016

SILAHKEN BER-SU'U DZON ATAU KHUSNU DZON PADA FADLI ZON


Fadzi Zon memang salah. Kasusnya bukan mega korupsi, tapi pada aspek etika. Terlalu sepele untuk diributkan netizen ilmuwan non pengangguran. Terlalu naif pula untuk dianggep layak bertengger terlalu lama sebagai headline pada media anu, .



Masih lebih ilmiah berita2 heboh yg senyap. Kasus pembelian tanah2 DKI yg melibatkan tokoh suci yang tak pernah salah dan amat cekatan ber-cuci tangan bila mulai tercium. Yang salah temtu kaluk ndak DPR BAJINGAN ya PNS KORUP tinggalan Foke. 



Masih lebih julig, telaah soal TEMAN TOKOH SUCI yang fungsinya utamanya adalah buat KAMPANYE NON SCHEDULED. Ada lagi kasus KPK LUCU yg MENGHAKIMI DAN MENGHUKUMI kasus di luar pengadilan dengan asaz ghoib, yaitu NIAT. Sedangkan buat membuktikan adanya niat yang ghoib itu dibutuhkan dokumen bukti MATERIAL (non ghoib).



Jangan lihat Fadzi Zon-nya, jangan pula ber- Su'u-dzon atau ber khusnu-dzon pada Fadli zon. Tapi sekarang ini sudah tahun2 menjelang PilPres. Kudu ada kampanye, framing, penggiringan opini, bolone SIAPA yang ternyata ndak STAND ON THE RIGHT SIDE.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar