KISAH PARA PEMUDA PENGHUNI GUA
Surah Al Kahf (The Cave)
Surah Al Kahf (The Cave)
Sekitar tahun ke 10-20 setelah
Yesus Kristus diangkat Tuhan ke langit, sebuah kisah legendaris terjadi pada
suatu negeri di sekitar Yordania. Penguasa negeri itu menganut agama pagan.
Menyembah dewa-dewa yang dibentuk dalam bentuk patung-patung sesembahan.
Sekelompok pemuda, belajar tentang ke-ESA-an Tuhan, dari para Khawariyun, para
ksatria putih yang dalam Al Qur'an dinyatakan sebagai murid-murid Yesus
Kristus. Mereka tegak dalam peng-ESA-an Tuhan lalu menjadi public enemy yang
diburu penguasa dan masyarakat.
Dengan super ter-gopoh2, mereka
melarikan diri diikuti oleh seekor waungnya. Dalam kejaran orang2 musyrik
penyembah berhala, Tuhan menuntun mereka ke sebuah gua. Mereka bersembunyi di
dalamnya, sementara si waung berjaga di pintu gua dalam posisi mengkurep dengan
menjulurkan tangannya. Para pemuda itu tertidur lelap. Tidur yang teraaamat
panjang, 309 tahun. Di dalam ruang gua, waktu terhenti, sementara di luar gua
waktu berjalan normal sampai 309 tahun. Perbedaan laju waktu itu membuat
suasana dalam guna, bila dilihat dari mulut gua tampak absurd dan mbingungi.
Membuat takut siapapun yang melihat. Lama kelamaan gua itu terkenal serem dan dinamai
gua super angker.
Satu saat, mereka terbangun. Kok
badan terasa pegel, kaku2 dan rada capek. Lalu salah seorang bertanya : “Kita
tidur berapa lama, ya ?” Njuk sekelompok orang menjawab : “Kira2 sehari atau
lebih, maklum kita penat betul di kejar2 kaum musyrikin.” Lalu ada sekelompok
lain dari mereka menjawab : “Kita ndak tahu berapa lama, tidur. Tapi ngomong2
perut lapar nih. Siapa yang bisa keluar sebentar, beli nasi rames, sauto Tegal
atau nasi padang ke kampung terdekat. Jalannya yang biasa saja, yang cool,
jangan buat keributan yang mengundang perhatian.”
Walau telah berlaku se-cool
mungkin, penghuni gua dari masa silam tetap saja menarik perhatian orang.
Bayangkan saja, beli rames kok nembungnya pakai kata “ ki sanak”. Bajunya mirip
pakaian kethoprak di panggung pertunjukan, Kosa kata yang dipakai ndak gaul
babar blas. Duitnya model koin emas jaman kuno keluaran lembaga keuangan entah
berantah. Singkat kata, para penduduk kampung lalu mendeteksinya sebagai salah
satu dari sekelompok pemuda legendaries, yang namanya tercatat dalam buku2
sejarah. Negeri itu sendiri telah berubah jadi negeri taukhid. Penyembahan
berhala telah berganti dengan agama Nasrani sebagaimana ajaran Yesus Kristus.
Para ruhaniawan dan penguasa
setempat datang ke gua untuk menemui para pemuda lainnya yang masih tertinggal.
Para pemuda itu pada hakikatnya adalah para kakek moyang tetua negeri itu,
meski raga mereka masih tampak muda dan macho. Tapi ternyata, jaman sudah tidak
cocok lagi dengan mindset para pemuda itu. Di depan para pemuda jadul itu,
bupati yang profit oriented membeberkan rencananya. Pertama, gua ini akan
direhab agar tampak bagus. Kedua, bupati akan mengundang para ruhaniawan papan
atas untuk memperkuat legitimasi kehebatan negeri itu. Ketiga, dengan adanya
legenda hidup berumur lebih dari 309 tahun, pemerintah akan menggalakkan acara
wisata religi. Sektor pariwisata dan perdagangan akan berkembang biak. Para
pemuda itu diberi kedudukan duniawi yang hebat dan kekayaan melimpah.
Para pemuda itu merasa tak nyaman
dengan keliaran pikiran bisnis bupati. Mereka minta waktu untuk merenung
sejenak di dalam gua tanpa diganggu. Maka masuklah para pemuda itu dan waungnya
sebagaimana kebiasaannya, tetap berjaga di pintu gua. Di dalam gua para pemuda
itu wafat dengan tenang dalam posisi berdoa. Waungnya yang lucu juga ikut mati
dengan posisi berjaga di mulut gua.
Para sedherek ingkang minulya,
kakung sumowono mbandungan, kitab Al Qur’an meng-abadi-kan kisah para pemuda
Nasrani yang jejeg taukhidnya, dalam Surat Al Kahfi. Di jaman akhir ini,
dianjurkan kepada sedherek muslim untuk membaca dan menelaah tafsir surat ini,
minimal 10 ayat pertama setiap hari. Sokur bage bila kersa membaca satu surat
penuh di malam Jum’at. Fadilahnya ialah, kita insyaAllah akan terhindar dari
tipuan Dajjal al Masih, the Anti Crist, juga pola hidup Dajjal-isme seperti ;
liberalisme, kolonialisme, imperialisme, penjajahan, dan propaganda gaya hidup
hedonis. Kenapa Surat Al Kahfi bisa ber-fadhilah kayak gitu ? Hanya Tuhan yang
tahu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar