Rabu, 03 Mei 2017

JODOH YANG MEN-SUWARGA-KAN

Mas A adalah seorang pemuda sehat, 40 tahun, gagah, tampan, sudah punya bisnis mapan yang menjadi asbab rejekinya cukup mantab. Tapi belum menikah.

Mbak B adalah seorang wanita karier yang cantik, berbody guitar espanyola, kulitnya putiih haluus lumer, umurnya juga menjelang 40 tahun. Nasabnya baik, pinter, prigel dan berkelakuan baik. Sayang, jodohnya belum datang.

Dalam wawancara terpisah, tentang kenapa masih melajang, baik Mas A maupun Mbak B, memberikan jawaban sama. Kata mereka : "Aku mencari jodoh dunia akherat. Pasangan hidup yang bisa men-suwarga-kan aku."



Seperti apa jodoh impian Mas A ? Wanita, cantik, lembut, bahenol, setia, penyabar, bisa menerima kekurangannya, tak banyak menuntut lagi soleha ? Kayak apa pulak jodoh impian Mbak B ? Pria muda, dewasa, mapan kariernya, tegar pendiriannya, mengayomi, sempulur rejekinya, njuk bagus mirip Arjuna lagi soleh imannya ?

Sedherek kinasih, dalam sebuah kisah diceritakan ttg suami isteri calon penghuni suwarga. Yang lanang cacat, jelek, item, rejekinya seret dan ngentutan. Yang wadon cuantik, putih, mulus, bahenol, keturunan bangsawan, setia, sabar, soleha dll dll dll.

Yang lanang masuk syurga gara2 tiap detik dia bersyukur. Pikirnya : "Engatase, seekor aku kok ya diparingi istri ideal. Jaan Tuhan Maha Apikan." Yang wadon masuk surga dgn predikat summa cum lauda, gara2 tiap hari dia bersabar atas anugerah musibah yang dijatahkan padanya.

Sayang, belum ada seorangpun diantara sohib2 sutrisna yang kersa menceritakan kisah ini pada Mas A dan Mbak B. Padahal waktu terus berjalan. Eman2 nek keduanya beranjak tua, njur ngerti2 wis kadung sayup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar