Rabu, 31 Agustus 2016

PANGERAN HANDAYANINGRAT ATAU KI AGENG PENGGING SEPUH, GURUNYA MAHESA JENAR

Kerajaan Demak pada waktu itu, terjadi perebutan pengaruh antara Wali pendukung kerajaan Demak dengan Syeh Siti Jenar. Pertentangan itu sedemikian meruncingnya sehingga terpaksa diselesaikan dengan pertumpahan darah. Syeh Siti Jenar dilenyapkan, disusul dengan terbunuhnya Ki Kebo Kenanga yang juga disebut Ki Ageng Pengging. Ki Kebo Kenanga ini meninggalkan seorang putra bernama Mas Karebet. Karena dibesarkan oleh Nyai Ageng Tingkir, kemudian Mas Karebet juga disebut Jaka Tingkir.




Pada masa yang demikian, tersebutlah seorang saudara muda seperguruan dari Ki Ageng Pengging yang bernama Mahesa Jenar. Telah bertahun-tahun Mahesa Jenar mengabdikan dirinya kepada Negara sebagai seorang prajurit. Tetapi karena masalah perbedaan ajaran tentang kepercayaan, yang telah menimbulkan beberapa korban, ia terpaksa mengundurkan diri, meskipun kesetiannya kepada Demak tidak juga susut.


Mahesa Jenar adalah bekas seorang prajurit pilihan, pengawal raja. Ia bertubuh tegap kekar, berdada bidang.
Sepasang tangannya amat kokoh, begitu mahir Mempermain kan segala macam senjata, bahkan benda apapun yang dipegangnya.



 Sepasang matanya yang dalam memancar dengan tajam sebagai pernyataan keteguhan hatinya, tetapi keseluruhan wajahnya tampak bening dan lembut. Mahesa Jenar adalah bekas prajurit pengawal raja, dan ia adalah murid Pangeran Handayaningrat yang juga disebut Ki Ageng Pengging Sepuh.

Kini, kita dapat menemui makan Ki Ageng Pengging Sepuh, Ki Kebo Kenanga alias Ki Ageng Pengging dan Ki Kebo Kanigara, di kawasan Kota Pusaka Pengging, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali.

SMOKERS WILL FIND THE WAY

Negara kita itu suburnya mintak ampun. Lha wong suket saja sempat tumbuh di jalan aspal hotmik. Ada kopi dataran tinggi yang mampu berbuah di dekat pucuk Gunung Sumbing pada ketinggian diatas 1.000 m dpl, njur ada pula kopi dataran rendah yang buahnya amat eksotis di ketinggian 600-800 m dpl di sekitar ngGrabag. Taneman mbako pun begitu. Bisa tumbuh baik di Kledung, Parakan yang full AC, tapi juga subur di seputar mBoyolali dan Muntilan yang suhunya anget. Di tanem dalam pot di halaman rumah ya bisa tumbuh.


Saat ini ada wacana menaikkan harga rokok jadi 50 gelo dipakai buat menyetop para perokok. Ini bahan kampanye pencitraan yang amat cerdas, lagi multi guna. Di satu sisi kampanye dengan tema kesihatan umum, amat produktif buat menarik simpati rakyat. Di sisi lain juga menguntungken bagi home industri rokok, karena rokok tingwe (nglinthing dewe) bakalan dapet peluang emas.

Bila harga rokok naik, maka alasan Pemerintah makin kuat. Selain bisa menggerogoti paru2 dan darah, rokok juga mampu menjebol dompet. Ibu-ibu bakal kelimpungan karena jatah blanja berkurang blanja, lalu gantian memboikot jatah bapak-bapak. 

Mbako rokok tingwe ber-saos aneka rasa yang sejak lama dijual bebas di pasar Muntilan akan laku keras. You bisa beli mbako dgn rasa Gudang Garem, Djarum Super, Ji Sam Soe, Sampoerna, Bentoel dll. Harganya super murah. Belum lagi alat pelinting rokok manual berbahan kayu lokal ber-disain amat simpel. Jutaan alat pelinting akan diproduksi rakyat dengan economic multilyer effect yang dahsyat. Para perokok tetep akan menemuken jalan buat ngrokok dengan murah.



Tapi waspadalah. Wacana harga rokok mau naik itu sepintas bagus buat home industri rokok. Cumak bahayanya, sebentar lagi produsen rokok besar yang terancam turun omzetnya, bakalan masuk ke pangsa pangsa klas embek yang amat prospektif. Mereka bisa bikin alat pelinting rokok pabrikan semi otomatis yg elok, saos mbako berwadah botol semprotan atau mbako ber-saus. Produsen besar bisa makin intens meng-intervensi pasar rakyat. Petani tembakau dan produsen rokok rahayat, sebagaimana biasa, bakalan forever tergusur di tempat yang paling pojok.

JANGAN LIWAT PULISI, YA TUHAAAN

Bang Sapto adalah seorang yang relijius, jujur dan lugu. Iman dan yakinnya amat kental. Satu hari, dia menulis surat buat Tuhan, mohon diparingi duit yang penuh keberkahan. Diambilnya secarik kertas, lalu dia tulis SURAT KEPADA TUHAN. Isinya mengabarkan kesyukuran atas karunia kesehatan, kebahagiaan dan hidup yang menyenangkan. Diakhir surat dia memohon diberi duit barang Rp.500.000,- buat mbayar SPP anak2nya. Surat dilipat rapi, dimasukkan ampelop. Tak lupa dibubuhkan perangko secukupnya. Lalu surat dimasukkannya ke bis surat.



Ndilalah kersaning Allah, tanpa disadarinya, bolehnya dia memasukkan surat rada menceng. Setelah dia pergi, angin bertiup amat kencang, lalu suratnya lepas dari gigitan bolongan bis surat. Lepas dan melayang-layang tertiup angin, lalu jatuh di depan sebuah pos pulisi di tepi jalan.

Adalah Briptu Rudy yang kemudian mak jegagik menemukan surat itu setelah menolong nenek2 buat nyebrang jalan. Lalu diambilnya surat itu dan diduduhkannya kepada 3 orang rekannya. Katanya : “Teman2, ini ada surat yang lucu. Mosok ada orang nulis surat buat Tuhan. Lucu, ya ? Mari kita buka”



Singkat kata, surat itu dibuka. Mereka terharu setelah membaca kata demi kata, kalimat demi kalimat. Aura relijius Bang Sapto benar2 terpateri dalam setiap goresan ballpoint. Ketulusan dan kesungguhannya, menggedor-gedor hati para pulisi. Dengan mata berlinang, Briptu Rudy berkata serak : “ Mari kita urunan untuk membantu memenuhi kebutuhan saudara kita yang bernama Pak Sapto. Sepagi dan siang ini kalian sudah dapat duit cegatan tilang berapa, mohon dikumpulkan.” Lalu Briptu Rudy dan ke tiga rekanan urunan sehingga terkumpul duit sebanyak Rp.400.000,- Uang dimasukkan dalam ampelop (jangan kuaitir di pos banyak ampelop yang belum ditulisi) lalu diberi alamat tujuan KEPADA PAK SAPTO. Njuk di bagian belakang ampelop ditulisi SIP (maksudnya si pengirim) TUHAN.

Kemudian surat itu diantarkannya ke rumah Bang Sapto. Kebetulan ybs sedang thenguk2 di teras rumah sambil mbaca koran edisi kemarin. Setelah uluk salam dan berbasa-basi sejenak, Briptu Rudy menyampaikan SURAT DARI TUHAN, kemudian pamitan mohon diri. Soeda barang temtoe Bang Sapto amat bersoeka tjita. Bila tak ingat oesia, terboleh djadi dia soeda melontjat-lontjat karena girang gumbira.

Sepeninggal Briptu Rudy, Bang Sapto sigra membuka surat itu. Waaow isinya lembaran2 merah, duit seratus ribuan. Tapi, lho kok cuma empat lembar ? Kemana yang selembar ? Spontan terbayang di matanya sosok Briptu Rudy. Kacamata hitamnya, suara baritonnya dan ……. seragamnya. Ya, seragamnya adalah uniform pulisi. Oooo .. ini to sebabnya, mengapa duit yang seharusnya lima lembar cuma ada empat lembar.



Lalu Bang Sapto berdoa lagi. Mengucapkan kesyukuran atas karunia kesehatan, kebahagiaan dan hidup yang menyenangkan. Diakhir surat doa memohon kepada Tuhan : “Yaa Tuhan mohon ngenjang malih anggenipun maringi arto, mbok langsung kemawon. Mboten usah liwat pulisi.”

NGAJI SETU SORE, MISTERI JATI DIRI NABI DZULKIFLI

Penganut agama Yahudi ndak nganggep Isa as apa lagi Muhammad SAW sebagai nabi. Kalau iya maka mestinya mereka sudah harus menganut agama Kristiani atau malah bablas jadi muslim. The Old Testament must be revised because udah out of date. Udah terbit edisi yang lebh baru yaitu The New Testament (The Bible). Bahkan sudah ada pula edisi terbaru yang di release pada tahun 600-an, yaitu The Last Testament (al Qur'an). Angel to ?



Penganut agama Kristiani mengakui bahwa Musa as adalah nabi, tapi lebih suka menganggap Isa as sebagai Tuhan. Jadi, manutnya lebih banyak kepada Yesus Kristus daripada Nabi Musa as yg hukum2nya bukannya dibuang tapi digenapi sama Yesus Kristus. Njuk Muhammad SAW babar blas ndak dianggep nabi. Sebab kalau mengakui ke-nabi-an Muhammad SAW, pedehel Beliau membawa The Last Testament (al Qur'an), maka ...... Angel to ?



Islam, mengakui, bahkan mewajibkan penganutnya untuk meng-imani, bahwa Adam as, Nuh as, Abraham as, Ya'cub as (Israel as), Daud as, Solomon as, Moses as, Solomon as, Isa as (Yesus Kristus), Muhammad SAW dll termangsuk Dzulkifli (Dzal Kifl = pemilik kota) adalah nabi2 utusan Allah yang membawa pesan dari Pencipta Alam Semesta.



Di dalem al Qur'an tertulis dgn jelas, bahwa umat Yahudi, kaum Nashara, Muslim bahkan kaum SABI'UN, asal mereka : 1). Meng-imani Tuhan Yang Maha Esa (bener arah tujuannya) dan 2). Hari kiamat atawa Hari Kebangkitan, yaitu kita bakal diadili sama Gusti Allah. Percaya pada Hari Kebangkitan bikin kita orang lurus jalan hidupnya seumur hidup. Maka mereka yang ikut 2 pringsip tadi ndak perlu kuatir dan bersedih.

Njuk siapa-kah Dzal (pemilik) Kifl (kota) itu ? Beberapa ulama besar menduga dialah pemilik kota Kapilavastu, Sang Guru Agung, Siddharta Gautama, abdi dari "Tuhan Yang Tak Tergambarkan". Demikianlah umat Buddha menyebut Tuhan-nya. Umat buddha itulah yang menurut jumhur ulama paling memper dan diduga paling pas diberi nama kesayangan sebagai kaum Sabi'un. Tapi beberapa ulama ada yang punya pendapat yang lebih luas. Bahwa Kaum Sabi'un, boleh jadi adalah penganut agama2 yang ada di luar Yahudi, Nashara, Islam dan Buddha. Boleh jadi Hindu, agama Jawa, agama kalimantan, agama Afrika termasuk juga kaum Sabi'un. Allahu a'lam (hanya Allah yang tahu).



Jadi surga bukan monopoli muslim. Bahkan Islam adalah satu2nya agama yang MENJAMIN penganutnya PASTI masuk neraka, bila imannya bengkok dan kelakuannya mbencoleng. Mbuh sampeyan ponakannya Nabi, nak ndulur-e kyai besar, mereka semua ndak bisa jadi avalis. Intinya, ada 2 pringsip tadi, yaitu pertama, semua orang kudu bener arah tujuannya yaitu menuju Tuhan Yang Maha Esa. Kedua, mlakune aja menceng, kudu bener pula jalan hidup (cara, laku, aturan, srengat) yang ditempuhnya. Itupun dilakoni seumur hidupnya. Nek gek lali njuk nyasar, ndang balio marang dalan sing bener.



Jadi, kita semua, para penganut agama2 adalah bersaudara. Abdi dari Tuhan Yang Satu. Semua berpeloang masuk sorga asal manut 2 pringsip. Ndak perlu rebutan bener. Dalami dan kritisi kitab suci-mu, temukan hakikatnya, lalu hiduplah manut petunjuk dalem kitab-mu.



Logis, ndak ?