Di rumah kita semua, ada banyak komunitas semut. Ada semut pohon yang hitam dan rasanya pedas. Ada semut Rang-rang, semut Geni dll. Tahukah ente sekalian, keberadaan semut itu bisa kita mangfaatken buat menambah kredit poin. Bila mau nge teh, ambil sesendok wedang teh manis, letakkan di lepek, lalu taruh di tempat yang dilalui semut.

Dalem kitab suci Al Qur'an diceritakan tentang kumendan semut yang
memberi aba-aba kepada komunitasnya buat masuk ke tanah agar tak
terinjak pasukan Nabi Sulaiman as tanpa sengaja. Mendengar aba-aba semut
yang super lirih, Nabi yang hebat itu juga menyuruh pasukannya yang
sudah dalam kondisi siap perang untuk berhenti sak rekaat. Dari kisah
itu, tersirat fakta, bahwa semut mengawasi gerak-gerik manusia.
Mungkin, semut-semut di rumah kita juga niteni bahkan ngrasani manusia penghuni rumah. Oo, nek Babe, bangunnya siang, rada kebluk. Pelitnya setengah modiar. Lha si Ibu, sayang pada Babe dan anak-anaknya, tapi kejam pada semut. Paling demen membasmi semut dengan semprotan aerosol insectisida. Putranya, Mas Anu yang gantheng baik hati. Suka bersedekah sejumput gula pasir di dekat sarang semut. Tapi njuk dimarahi Babe : "Jangan boros, jangan memberi makan semut ! Ngotori jubin !" Sedangkan mbak Cantik, orangnya cuek sama semut. Ndak ngganggu tapi ndak pernah bersedekah walau secuil kue. Paling suka foto selfie sambil memerotkan mulutnya. Mungkin, saat kita semua sedang ngapusi, atau nyolong tempe goreng di meja makan, semut-semut sempat mencatat perbuatan kita.
(Malu aku malu, pada semut merah. Yang berbaris di dinding menatapku curiga, seakan dia bertanya : "Sedang apa disini ?" "Menanti pacar," jawabku)
Mungkin, semut-semut di rumah kita juga niteni bahkan ngrasani manusia penghuni rumah. Oo, nek Babe, bangunnya siang, rada kebluk. Pelitnya setengah modiar. Lha si Ibu, sayang pada Babe dan anak-anaknya, tapi kejam pada semut. Paling demen membasmi semut dengan semprotan aerosol insectisida. Putranya, Mas Anu yang gantheng baik hati. Suka bersedekah sejumput gula pasir di dekat sarang semut. Tapi njuk dimarahi Babe : "Jangan boros, jangan memberi makan semut ! Ngotori jubin !" Sedangkan mbak Cantik, orangnya cuek sama semut. Ndak ngganggu tapi ndak pernah bersedekah walau secuil kue. Paling suka foto selfie sambil memerotkan mulutnya. Mungkin, saat kita semua sedang ngapusi, atau nyolong tempe goreng di meja makan, semut-semut sempat mencatat perbuatan kita.
(Malu aku malu, pada semut merah. Yang berbaris di dinding menatapku curiga, seakan dia bertanya : "Sedang apa disini ?" "Menanti pacar," jawabku)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar